Rabu, 12 Mei 2010

Zaman edan



Beberapa waktu yang lalu, kita mengetahui bahwa ada benda dari luar angkasa yang jatuh di Jakarta. Meteorit itu jatuh di pemukiman warga, sehingga menghancurkan sejumlah rumah dan melukai beberapa orang. Itu saja masih dalam ukuran kecil, coba kalau lebih besar, atau dalam ukuran ton.... Wah, pasti amat dahsyat dampaknya bagi kita. Jadi ingat film '2012' yang amat sangat nggegirisi.......

Lalu kita ingat, bulan Mei 2006....Jogja di goncang gempa dengan kekuatan hebat. Sebagian wilayah Bantul, Jogja dan sekitarnya menjadi luluh lantak. Banyak sekali korban yang meninggal, yang terluka ataupun kehilangan harta benda.

Ada juga bencana alam yang tak kalah dahsyat, yaitu waktu Tsunami di Aceh.... banyak sekali korbannya. Mayat berceceran dimana-mana. Di reruntuhan bangunan, di sekitar pantai, di bekas perkampungan dan di jalan-jalan. Begitulah alam, kalau sudah 'marah' tak mengenal ampun....

Kehidupan di zaman seperti sekarang ini memang tidak mudah. Banyak godaan dan tawaran yang menggiurkan, tetapi kadang merusak iman. Coba saja budaya suap, korupsi, homoseks, lesbian dan dunia remang-remang yang banyak dijadikan trend. Banyak sekali hal yang tidak baik, sudah menjadi biasa. Kejujuran, pengurbanan, kesetiaan dan cinta kasih semakin langka kita temukan dalam diri orang-orang zaman sekarang. Sebaliknya egoisme, individualisme, materialisme, konsumerisme,...seolah sudah menjadi sebuah pola hidup atau 'aliran' baru di zaman modern ini. Maka tak heran, banyak orang menginginkan sesuatu yang instant, seperti cepat kaya, cepat pintar, cepat ngetop - meskipun dengan cara yang tidak benar.

Penulis ingin mengajak anda merenungkan sebuah penggalan ramalan, mengenai tanda-tanda zaman oleh Ronggowarsito......tentang zaman edan.

Tekane Zaman Edan

Ing Tanah Jawa iki bakal ana ramalan. Bakal teka Jaman Kalabendu, jaman edan. Jaman Kalabendu pinesthi teka, amarga saparipurnane Jaman Kalabendu bakal rawuh jaman kamulyan, jaman keadilan, jaman jumenenge nata kang diantu-antu, yaiku Sang Ratu Adil. Iki sing dadi tandhane Jaman Kalabendu.

Lindhu ping pitu sedina
Gawe susahing manungsa
Lemah bengkah....

.........

Manungsa pating galuruh....
Akeh sing nandhang lara
Pagebluk rupa-rupa
Mung sethithik sing mari
akeh-akehe padha mati...

.............

Jamane jaman edan, wong wadon nunggang jaran, wong lanang lungguh plengki. Ya ing jaman Kalabendu iki wong bener thenger-thenger, wong salah bungah-bungah, wong apik ditampik-tampik, wong bejat munggah pangkat. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul. Wong salah dianggep bener. Wong lugu keblenggu, wong mulya di kunjara....

Sing culika mulya, sing jujur kojur. Para laku dagang akeh sing keplanggrang, wong main akeh sing ndadi, linak lijo lingga lica, lali anak lali bojo lali tangga lali kanca, dhuwit lan kringet mung dadi wolak-waliking kertu. Kertu gedhe dibukak guyu pating cekakak, ning mulih main kantonge kempes, krungu bojo lan anak nangis pating jlerit ora dikrewes...........


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 11 Mei 2010

Bertemu teman lama



Ada perasaan ingin bertemu dengan teman-teman lama. Keinginan itu kami upayakan, dan akhirnya kamipun kesampaian juga bertemu satu sama lain.
Cerita masa lalu rasanya tak pernah habis, tak cukup 1 menit, 2 menit, 3 menit...ha..ha..seperti iklan pulsa saja.
Beberapa orang yang ingin kami temui, ternyata sudah tiada....
Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sakit, ada yang kecelakaan, ada yang depresi hingga bunuh diri, pokoknya akan sangat panjang kalau di ceritakan.
Jalan hidup manusia ternyata tidak ada yang sama persis, kalau mirip sih ya ada... Ternyata tidak ada seorangpun yang selalu lurus jalannya. Masing-masing dengan cara yang unik menapaki hari demi hari dalam kehidupannya. Baik peristiwanya, cara menyikapi, dan akibat yang ditimbulkannya.

Temanku yang dulu berbadan subur dan lincah, kini berubah menjadi langsing dan bersikap keibuan. Ada yang dulu tomboy dan urakan, kini menjadi seorang yang kalem dan aktif di kegiatan gereja. Atau yang dulu pendiam dan sederhana, kini berubah menjadi seorang yang banyak omong dan suka berdandan glamour. Ada juga yang dulu teman paling bego, sekarang menjadi kapten. Kalau yang langganan juara sih jelas....sekarang sedang mengambil program profesor di NL. Begitulah, waktu telah banyak merubah seseorang sesuai dengan proses yang dialaminya.

Kalau umumnya orang akan senang bertemu teman lama, ternyata tidak selamanya benar. Ada juga orang yang tidak ingin bertemu dengan teman-teman lamanya. Orang seperti itu mungkin mempunyai alasan yang sangat kuat untuk "bersembunyi". Hanya sebenarnya sikap itu tidak perlu diteruskan. Toh setiap orang mempunyai dua sisi dalam hidupnya. Terang dan gelap, suka dan duka, jatuh dan bangun, untung dan malang.... Hanya apabila orang sudah bisa memiliki rasa hidup yang sementara ( sebentar terang sebentar gelap, sebentar suka sebentar duka,....dst...maka tak ada alasan untuk "bersembunyi".
Ayolah kawan, kita tidak ingin membahas apa yang sudah kamu punya tetapi apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bersama-sama lagi....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 10 Mei 2010

Di sebuah Panti Jompo



Pada suatu kali, kami menginjungi sebuah panti jompo di pinggiran kota. Acara kunjungan sosial seperti ini kami lakukan untuk lebih memahami orang lain yang membutuhkan perhatian. Bukan bermaksud ingin menyombongkan diri, tetapi sungguh ingin berbagi sukacita dan sedikit oleh-oleh.

Mula-mula rombongan kami diterima oleh kepala Panti Jompo. Setelah memperkenalkan diri disertai ramah tamah seperlunya , kami dipersilakan langsung menyapa penghuni panti.
Dari suatu pintu masuk, kami disitu disambut oleh beberapa orang lansia ( lanjut usia ) dengan senyum ramahnya. Mereka kelihatan gembira menyambut kedatangan kami. Satu demi satu kami berjabat tangan, disambut dengan senyum dan tawa ceria... Betapa bahagianya kami di tempat itu...... Mendengar cerita-cerita, mendengar canda tawa dan saling menasehati satu sama lain...

Lalu kami membagi-bagi oleh-oleh berupa handuk, sabun mandi, biskuit dan susu, masing-masing satu paket. Kelihatan mereka sangat bersemangat menerimanya. Mungkin bagi orang lain, oleh-oleh itu tak seberapa nilainya. Tetapi di tangan penghuni panti jompo ini, seperti kesukaan seorang yang mendapatkan hadiah dari kekasihnya...
Didekapnya bingkisan itu, sambil bibirnya tak lepas mengulum senyum manisnya.

Hanya ada satu orang yang kelihatan apatis. Tidak perduli dengan keadaan sekelilingnya, seolah sepi. Ia hanya duduk di dekat jendela kamarnya, tanpa ekspresi. Dialah papa Robby..... Seorang yang konon mempunyai 5 anak, tetapi semuanya tidak ada yang memperdulikannya. Bahkan menantunya. Sungguh kasihan....

Dulu, semasa ia masih muda........ia terlalu sibuk untuk mencari nafkah demi keluarganya, sehingga hampir tak ada waktu untuk bercengkerama dengan keluarganya. Tidak punya cukup waktu untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya kepada istri dan anak-anaknya. Hanya uang, uang saja yang ia pikirkan untuk mencukupi segala kebutuhan keluarganya. Kini, setelah istinya meninggal dan ia menjadi seorang yang renta, tak ada kasih sayang yang diberikan dari anak-anaknya. Mereka mempunyai kesibukan masing-masing, dan hanya uang saja yang bisa mereka kirimkan sebagai wujud rasa tanggung jawab kepada orang tuanya.

Papa Robby menyesal, dulu tidak dekat dengan anak-anaknya. Ia beranggapan, asal diberi uang yang cukup berarti sudah selesai tugasnya sebagai orang tua. Ia tidak sadar bahwa cinta, perhatian dan kasih sayang tak pernah bisa dibeli dengan uang.
Nasi telah menjadi bubur, katanya. Kini ia hanya merenungi nasibnya.
Uang kiriman yang ia terima sekarang, tidak banyak berarti. Ia sudah tidak mempunyai keinginan apa-apa, selain berkumpul dengan anak dan cucu-cucunya. Suatu hal yang amat sulit terwujud, karena semua anak-anaknya beranggapan bahwa papanya cuma merepotkan saja......makanya dikirimkanlah papa Robby ke panti jompo.

Sungguh suatu kisah yang memprihatinkan, bukankah kita harus menghormati ayah ibu kita seumur hidup dalam kedadaan apapun?....Kami berharap suatu saat, ada anaknya yang terketuk hatinya untuk menjemput papa Robby untuk berkumpul dengan keluarganya....sebelum terlambat.....Semoga.

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 09 Mei 2010

Damai


Ketika ditanya, apakah anda merasakan damai? Kalau jawabnya ya, syukurlah. Kalau tidak, perlu di tanya lebih lanjut, kenapa?...
Kata damai ternyata memiliki arti yang sangat luas. Damai menurut siapa?

Kalau ada dua orang yang berkelahi, kemudian ada orang yang melerai. Setelah melalui suatu negosiasi......akhirnya di sepakati kata damai. Tetapi belum tentu damai ini sungguh-sungguh di rasakan oleh kedua belah pihak. Mungkin mereka masih bersungut-sungut, masih ada rasa yang mengganjal, dst...
Seperti biasa dalam suatu keluarga, kalau kakak dan adiknya ribut, lalu orang tua menengahi. Keduanya telah di damaikan, tetapi tetap saja masih ada rasa jengkel...rasa tidak terima dan semacamnya.....
Juga ketika ada dua negara berselisih, kemudian negara adikuasa mengupayakan perdamaian. Memang kadang terjadi perdamaian, tetapi biasanya ada rasa penindasan di dalamnya.

Mungkin, begitulah damai di dunia.... Damai yang tidak sempurna. Karena masih ada kata "tetapi" atau "asalkan" yang mensyaratkan kondisi tertentu. Banyak manusia yang mengatakan ingin hidup damai, tetapi kadang ia sendiri justru tidak menunjukkan sikap perdamaian. Seperti yang sering kita saksikan di Papua, yang sering menyatakan perang antar sukunya. Mereka membawa senjata seperti panah, tombak dan pedang. Bagi mereka, nyawa di balas nyawa. Jumlah korban yang jatuh harus sama. Kalau pihak lawan telah menewaskan 5 orangnya, maka merekapun harus membunuh 5 orang lawan. Ngeri...

Tentu damai di dunia lain dengan damai dari Tuhan sendiri. Yaitu merasakan keyakinan bahwa Tuhan hadir di setiap peristiwa dalam kehidupan kita. Kedengarannya mudah, tetapi sulit untuk melakukannya. Alasannya, kita ini manusia daging, yang merasa sakit apabila di cubit, merasa marah apabila ada yang menusuk rasa, dst....
Setiap kita menginginkan....damai di bumi seperti di surga..., maka mulailah damai dengan diri sendiri....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Kamis, 06 Mei 2010

Orang aneh



Kalau tidak salah, waktu itu tanggal 25 Mei tahun brapa?. Temanku Elis, mengadakan acara ulang tahun. Yang di undang cukup banyak, dari tetangga lingkungan, dari teman gereja, dan teman kerja kantornya.

Seperti biasa, acara di mulai dengan ibadat syukur. Kami semua mengikutinya dengan rasa suka cita. Terlebih ketika sekelompok muda-mudi menyanyikan lagu baru yang sangat bagus. Maklum, hampir semua pesertanya berasal dari Flores. Rumah yang tidak seberapa besar, terasa kaca-kacanya gemeretak,..karena suara yang benar-benar lepas...
Akupun terhanyut dengan suasana, menyanyi dengan tepuk tangan dan tertawa senang.
Terpujilah Tuhan di tempat yang Maha Tinggi...

Lalu setelah prosesi ibadat syukur selesai, tibalah saat yang di nanti....makan prasmanan.....
Seperti biasa kami mempersilakan yang tua lebih dahulu...( emangnya kita masih muda..hik..hik..). Setelah hampir semuanya sudah antri piring, kamipun mengekor antrian di belakang. Teman-teman kami termasuk yang suka iseng, mana garpu di masukkan di saku teman, mana yang buahnya di masukkan tas...pokoknya ada aja.

Ketika tiba giliranku mau menyendok nasi, tiba-tiba mukaku di tampar oleh seorang cewek yang gendut dan hitam...plak !!! ...hii...aku kaget setengah mati.
Untung piring yang kupegang tidak jatuh. Wah...bener-bener mau marraah.... Siapa dia itu?? Gak kenal kok berlaku kurang ajar....
Aku pelototin dia, eh malah dia teriak-teriak " Aku benci kamu, orang jelek kayak gitu kok gaya banget, pergi kamu....pergiii..."
Aku yang nggak tahu masalahnya dan melihat gelagat orang kurang waras, akhirnya menjauh. Diapun dibawa menjauh dariku oleh orang-orang disitu.
Tetapi masih dalam ruangan yang sama, dia selalu mengincarku dan berusaha mendekatiku. Wah...bener-bener mimpi buruk melihat sorot matanya....
Bathinku menyumpah, dasar gila....anak setan. Lho, sepertinya dia tahu bathinku...di ubernya aku sampai ke dapur. Huh..huh..lakon apa ini judulnya? Suminten edan kale ye...he..he..

Elis yang sejak dari awal kejadian selalu menghiburku untuk tidak menggubrisnya, mencari informasi mengapa wanita itu berlaku demikian. Akhirnya di ketahui bahwa wanita itu memang kurang waras....Dia sering di cemooh oleh tetangganya...bahwa wajahnya jelek, tidak secantik anaknya, si Monica.
Dia beranggapan aku adalah Monica, yang dibanggakan mamanya dan sangat menyinggung perasaannya. Dia dendam sama Monica dan ingin menyakitinya, biar tahu rasa....
Suminten, mungkin kamu nggak menyadari apa yang kamu lakukan. Tapi sumpah....kamu amat mengerikan. Siapakah yang merasuki ragamu? mungkin leak, rangda ( istrinya leak ) atau gerandong ??.....

Acara ulang tahun yang tadinya meriah dan menyenangkan, dalam sekejap berubah menjadi kacau. Banyak orang terganggu dengan insiden tadi. Herannya, tidak ada yang membawa si pengacau keluar ruangan. Kata orang, tenaganya sangat kuat sehingga pada kuwalahan menahannya....
Sudah tidak ada lagi padaku nafsu makan, apalagi canda tawa, kecuali satu keinginanku....kabur dari tempat itu secepatnya !!!.

Suwo ora jamu mas, jamu godhong beluntas. Suwe ora ketemu, ketemu pisan karo wong ra waras....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Rabu, 05 Mei 2010

Fortune Teller



Beberapa bulan yang lalu ketika kami sedang berada di sebuah cafe di bilangan Cik Di Tiro, kami bertemu dengan seorang ibu yang imut. Setelah berjabat tangan dan memperkenalkan diri, baru kutahu tentangnya. Ibu Rossy ini adalah teman lama adikku, yang dulu pernah se kantor. Dan dia adalah teman baik adik iparku. Oh...
Dari cerita ngalor-ngidul, ibu Rossy mengeluarkan setumpuk kartu...kuamati kartu apa?...kartu tarot !!

Siapa yang mau di ramal? hah...osraaam... Wah, bakal kebuka nih rahasia.....
Adik iparku di suruh membuka salah satu kartu yang di jembreng di atas meja. Satu kartu diambil dan diserahkan ke ibu Rossy. Seketika dibuka, dia tersenyum sambil berkata :" Hati-hati lo bu, ada wanita lain yang mengincar suami ibu sampai akhir Desember tahun ini...". Herannya, adik iparku tidak kaget sama sekali. Dia cuma menjawab: " O, gitu ya bu. Trus doanya apa, supaya tidak terseret bujuk rayunya? ".
Katanya :"Silakan ibu ambil lagi dua kartu, lalu buka satu persatu". Setelah dilakukan seperti perintahnya, maka ia melanjutkan " Doa yang pertama yang harus dipanjatkan adalah kepada Bapa ( karena gambar kartunya laki-laki ), baru kemudian kepada Bunda Maria ( gambar kartunya perempuan )". Cuma itu.....Ooo.....

Lalu aku juga di suruh ambil satu kartu. Kuambil sekenanya lalu kuserahkan padanya.
Dia bilang : " Ibu adalah seorang yang religius....( aminnn.. dalam hati tersenyum, masak cih?), Tuhan berkenan memberikan berkatNya melalui tangan anda. Hanya perlu rasa pe de yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan".

Itulah perkataan seorang peramal atau istilah kerennya 'Fortune Teller', yang konon katanya bisa membaca segala sesuatu yang akan terjadi di depan kita. Se umur-umur baru kali ini aku berjumpa dengan seorang peramal, dan di ramal lagi !!

Aku bersikap biasa-biasa saja menanggapi semua perkataannya. Karena bagiku, hal itu adalah suatu kewajaran yang memang tidak perlu dianggap sebagai membuka tabir rahasia. Apanya yang rahasia?

Kalau adik iparku di bilang begitu, ya wajarlah memang harus berhati-hati. Punya suami masih muda, ( agak ) ganteng, punya jabatan, banyak duit ....pasti gampang digoda dan tergoda WIL...hah..hati-hati lo para ibu....
Doa yang dianjurkan juga biasa, Bapa kami lalu Salam Maria....
Sedangkan aku, ya biasa....Orang bekerja kan dengan tangan...untuk mendapatkan rejeki. Rasa pe de jelas perlulah.....itu kan nasehat standard banget...
Jadi ingat kelakuan anak-anak di "Laskar Pelangi" ketika menghadap Tuk Bayan Tulah untuk mencari jalan pintas agar lulus ujian. Yang lalu di beri secarik kertas dengan tulisan " Kalau mau lulus, ya harus belajar....".

Seorang Fortune Teller mungkin berguna bagi sebagian orang. Bagiku, biasa aja. Dia juga seorang manusia yang makan nasi seperti kita, kecuali makan kemenyan..ha..ha.. Dan perkataannya juga tak lebih dari nasehat seorang kakak kepada adiknya. Mungkin aku akan merasa sangat rugi seandainya harus membayar sejumlah uang kepadanya. Untungnya......gratiss......jadi nothing to lose lah...

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 04 Mei 2010

Jawaban doa


Doa memang tidak diragukan manfaatnya. Dengan berdoa hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan semangat kembali menyala. Doa bagaikan charger yang menjadikan sinyal redup menjadi 'on' lagi. Banyak sekali pendapat-pendapat mengenai manfaat doa, semuanya baik dan benar bahwa kita sangat membutuhkannya. Tetapi apakah demikian yang sebenarnya terjadi??

Ketika aku berdoa mohon kesehatan, aku di beri sakit. Ketika aku berdoa mohon rejeki, aku di beri kebangkrutan. Ketika aku mohon damai sejahtera, aku di beri kekacauan. Ketika aku ingin menjadi orang yang lebih baik, aku jatuh ke dalam dosa yang sama. Ketika aku ingin mendapatkan ketenangan, aku di hantam badai kehidupan. Dimanakah Engkau Tuhan?...

Rasanya, aku sudah berusaha melayaniMu. Aku sudah berusaha menyertakan Engkau dalam setiap pergumulanku. Aku sudah berusaha berlaku baik kepada siapapun... Kupelajari juga tentang kebijaksanaan, tentang hikmat, atau apapun yang baik...
Tetapi apa? hanya kekecewaan yang aku dapatkan, seolah Tuhan tidak menghiraukan kesesakanku.

Aku sepertinya berjuang sendiri menghadapi permasalahan hidup, karena Tuhan yang kuandalkan tidak juga menolongku. Aku meluapkan kegetiran hati dengan menyanyikan lagu ratapan. Tuhan, aku ingin Engkau hadir untukku, jangan palingkan wajaMu daripadaku....Hu..hu..

Ketika aku akan keluar rumah, kulihat ada sepasang langkah telapak kaki di hadapanku. Kuikuti terus langkah-langkah telapak kaki itu....menuju bibir pantai. Ya, ya, aku ingat bahwa semalam aku lemas dan rebah ketika aku sedang duduk menikmati udara pantai.
Dan langkah telapak kaki siapakah itu??

Didalam mimpiku, Tuhan menjelaskan bahwa langkah telapak kaki itu adalah langkah telapak kakiNya. Dialah yang menggendongku ketika aku pingsan. Ia sangat peduli padaku, bahwa segala kesukaran yang kualami hanyalah cara Tuhan mendidikku, agar aku menjadi kuat, sabar dan bijak.
....karena dinasehati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea ( Matius 2:22 ). Dari ayat diatas, akupun yakin bahwa Tuhan menuntun milikNya bisa melalui sebuah mimpi.

Tuhan, Engkau tidak pernah menjanjikan kenyamanan dalam hidup orang percaya, tetapi Engkau akan senantiasa menyertai orang yang percaya kepadaMu.
Ampunilah aku ya Tuhan, karena aku kadang kurang percaya....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 03 Mei 2010

Nang-Ning-Nung



Selain Sendangsono, banyak orang juga telah mengetahui tempat peziarahan Sendang Jatiningsih. Letaknya di daerah Godean, Jogja. Tempatnya tidak terlalu luas, tetapi cukup teduh karena banyak pohon, dan kontur tanahnya tidak rata. Disitu ada semacam sumber mata air kecil dengan beberapa pancuran di sekitarnya. Kami bisa membasuh muka, mencuci tangan dan kaki, serta meminum airnya.... wqq..wqq..layak untuk di minum gak ya??....allahualam....

Di dekat tempat kami berhenti, ada tulisan Nang-Ning-Nung. Membaca tulisan itu, langsung aku ingat pada pakde Sumarno swargi. Pernah suatu kali kami di nasehati bahwa orang hidup itu harus selalu 'Nang-Ning-Nung'....kayak sebuah guyonan ya kedengarannya, tetapi itu betul, betul dan betul maknanya.

Nang : Orang itu harus selalu tenang dalam segala sesuatu. Jangan cepat kaget, jangan cepat terperangah, jangan cepat panik. Sabar, kalau senang ya jangan keterlaluan, kalau sedih ya jangan banget-banget...

Ning : Kalau selalu hidup dalam ketenangan, maka hatimu akan bening. Bening dalam melihat, merasakan dan menanggapi segala sesuatu. Hati yang bening, pasti tidak mau menyakiti, apalagi merugikan orang lain. Selalu dan selalu positive thinking...

Nung : Apabila sudah dibiasakan untuk bersikap tenang dan berhati bening, maka pasti akan melihat arah ( dunung ) yang baik. Tidak dipengaruhi oleh emosi semata, yang kadangkala tidak bagus endingnya.

Kalau diamati, orang-orang zaman dahoeloe lebih panjang usianya di bandingkan orang-orang zaman sekarang. Mungkin karena makanannya, mungkin karena pola pikirnya, mungkin karena alamnya, mungkin juga karena jatahnya..ha..ha..gak tahulah, itu kan misteri ya....
Tetapi rasanya nasehat pakde itu masih up to date sampai sekarang... menurutku lo... Hanya untuk menjalaninya susah banget, karena kita cenderung gak sabaran, kalau senang inginnya teriak setinggi langit, kalau sedih sampai menghabiskan maras....

Nang-Ning-Nung-Gung mbah Bayan.....jenang jagung ora doyan....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 02 Mei 2010

Pak Karto



Pada pagi hari sekitar jam 5.30, terdengar pengumuman dari sebuah laudspeaker di desaku. Telah meninggal dunia dengan tenang Pak Karto, pada hari Jumat jam 2 pagi, dalam usia 65 tahun. Pemakaman akan dilaksanakan hari Sabtu jam 12 siang. Berangkat dari rumah duka, desa Sendangbiru, RT 03, RW 02...
Pengumuman itu di ulang-ulang sampai 3 kali. Mungkin maksudnya biar gak salah dengar, atau supaya orang 'ngeh' bahwa ada tetangga yang meninggal.

Seperti tetangga yang lain, kamipun ikut melayat ke rumah pak Karto. Selama perjalanan menuju rumah duka, terdengar khasak-khusuk dari beberapa orang tentang diri pak Karto. Katanya pak Karto itu seorang yang sok pinter, bisanya hanya memerintah, keras hati, temperamental kepada siapapun, egois dan amat kikir. Saya sebenarnya kurang mengenal secara pribadi. Hanya pernah melihat sosoknya, bahwa ia dulu seorang satpam dengan perawakan tinggi besar dan berwajah sangar.

Sesampainya di rumah duka, telah terlihat beberapa orang mulai berdatangan. Mereka membawa beras, gula, ataupun amlop. Para pelayat duduk bergerombol, dan masih saja terdengar kata-kata yang bernada kurang senang terhadap diri almarhum. Apalagi ada informasi bahwa siapapun dilarang mendekati jenazah yang akan dimandikan. Hanya beberapa orang dari rumah sakit saja yang boleh menangani penyucian jenazah. Penyakit pak Karto sangat parah, sehingga dari bekas air mandinya pak Karto bisa menularkan penyakitnya.....wah, takuuut....

Pak Karto yang sudah tidak bernafas, masih saja jadi pembicaraan yang negatif. Tapi ya mau bagaimana lagi? itu sudah menjadi sangsi sosial di masyarakat. Ah, paling-paling topik pembicaraan ini berlangsung hanya 3 hari saja. Setelah itu buuzzz...lenyap...
Tetapi inti dari peristiwa ini mengingatkan kita, bahwa orang yang berperilaku kurang baik, tidak di sukai orang. Seperti halnya pak karto yang suka marah-marah, keras kepala dan egois adalah sifat umum manusia. Tetapi bukan berarti tidak bisa di siasati, untuk menciptakan keadaan yang lebih baik.
Amarah memang tidak bisa di hilangkan, tetapi bisa di redakan....
Keras kepala tidak bisa di hindari, tetapi bisa dikurangi dengan keterbukaan, kesabaran dan komunikasi......
Egois bisa di kikis dengan cara selalu menunjukkan kemurahan hati kepadanya...
Pak Karto, semoga dosanya diampuni dan arwahnya di terima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Sabtu, 01 Mei 2010

Hidup ini indah


Seringkali kita mendengar ungkapan diatas, bahwa hidup ini indah. Tetapi seringkali kita tidak merasakan, dimana letak persisnya keindahan itu...
Mungkin orang akan berpikir, hidupku indah kalau aku memiliki keluarga yang sakinah... hidupku akan indah kalau aku memiliki kepribadian ( rumah pribadi, mobil pribadi, perusahaan pribadi..hm..hm ).
Kalau demikian, berarti...mendapatkan hidup yang indah itu susah ya....,kan banyak diantara kita tidak memiliki keluarga yang sakinah, pun tidak memiliki kepribadian....
Ya, di katakan susah memang susah, tetapi dikatakan mudah ya bisa jadi mudah. Walah....kok jadi rumit ya...he..he...

Kalau kita mau mendengar nasehat yang bijak, tentu akan menenteramkan hati. Nasehat bisa kita dapatkan dengan membaca, mendengar, melihat ataupun perenungan pribadi...
Tetapi dasar sifat manusia kita adalah tamak dan liar, sehingga suara bakti/ hati menjadi samar-samar dan bahkan gak jelas sama sekali... antara ada dan tiada...

Orang yang memiliki banyak harta, cenderung pelit dan amat sangat sulit untuk berbagi hartanya . Orang yang punya kekuasaan atau jabatan, cenderung sombong....enggak tahu malu bahkan rakus dalam segala hal. Memang benar kata orang : " Dunia dan isinya amat cukup untuk menghidupi semua makhluknya, tetapi tidak cukup untuk memuaskan ketamakan satu orang manusia saja.."
Padahal setiap hari kita selalu berdoa " Berilah kami rejeki pada hari ini...". Artinya kita meminta rejeki untuk satu hari saja, bukan untuk sebulan atau tiga bulan ke depan.... Tetapi alangkah sulitnya mengucapkan terima kasih dan syukur kepada sang empunya rejeki. Kadang ngucapin sih, tapi kok cuma segini??...ha..ha.. ya itu yang dikatakan gak ikhlas menerimanya......

Ada satu ungkapan yang selalu kuingat : "Hidup ini indah, dan keindahan itu akan bertambah apabila kita selalu berbagi. Keindahan hidup itu seperti kupu-kupu yang terbang kala dikejar. Berdiam dirilah, tenanglah...maka ia akan menghampirimu".

Kalau kamu mengatakan hidupmu indah...ya memang benar indah, tetapi kalau kamu mengatakan hidupmu tidak indah.....ya mungkin memang tidak indah.
Tergantung pikiranmu, percaya yang mana?


klik>> http://www.websitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Jumat, 30 April 2010

Jangan menangis Dayu...


Puri yang indah, dengan banyak tanaman tertata rapi, bale yang nyaman dengan kolam ikan dilengkapi pancuran air. Ada pura-pura kecil berjejer, diantara semak tanaman bunga yang semerbak mewangi. Lalu ada taman di dalam griya yang mengesankan harmoni kehidupan yang terdiri dari unsur air, batu dan pepohonan yang asri. Sungguh pandai si empunya rumah menata segala sesuatu, sehingga siapapun yang singgah akan merasa betah untuk berlama-lama tinggal di situ.

Ada anjing golden retriever sebagai pelengkap puri itu. Anjing yang cantik dan pintar, seolah bisa di ajak berkomunikasi. Meskipun hanyalah seekor anjing, sangatlah ia berjasa bagi pemiliknya. Ia menjadi tempat mencurahkan perasaan sayang, menjadi klangenan Dayu setiap harinya....

Dayu adalah wanita Bali yang cantik. Postur tubuhnya semampai, berkulit kuning langsat, bermata lebar dan berhidung mancung. Sekilas wajahnya mirip artis India, Rani Mukerje....

Tidak ada yang mengira bahwa Dayu yang tinggal di dalam Puri yang indah, ternyata adalah seorang yang amat menderita. Ia memiliki 'dunia', tetapi ia seperti kehilangan 'nyawa'. Apa saja yang orang biasa menginginkannya, ia punya. Tetapi kini ia seperti orang yang terhempas dari dunia nyata. Ia hidup dalam kesedihan yang amat panjang. Ia di sakiti dan di tinggalkan oleh orang-orang yang di sayanginya. Suaminya, adiknya, dan orang tuanya.... Keadaannya sekarang, seperti pepatah " Mati tak hendak, hidup tak mau".
Orang mengatakan ia depresi berat, hanya menangis dan menangis saja kerjaannya...
Ia tidak banyak berkata-kata mengenai dirinya, menurutnya itu tidak berarti apa-apa...

Dayu, seandainya kamu bisa berbagi, tentulah lebih ringan bebanmu. Aku memang bukan siapa-siapa, tetapi aku mau menjadi pendengar yang baik buat mu. Aku bisa merasakan bagaimana perasaan orang yang disakiti dan di tinggalkan.... Rasanya seperti luka menganga yang di kucuri air jeruk nipis, perih, sedih dan perlu waktu lama untuk menyembuhkannya. Tetapi semuanya pasti ada akhirnya. Janganlah kita terlihat tak berdaya di mata pria. Perhatikan bunga di tamanmu, yang selalu bermekaran setiap hari, pasti ada energi padanya. Energi itu adalah energi kehidupan...... Energi yang sama ada pada kita. Energi kehidupan itu.....merupakan energi kebangkitan untuk memulai hari baru setiap hari....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Kamis, 29 April 2010

Di dekat rel kereta



Udara Yogya yang basah sejak pagi, tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi teman yang sedang sakit. Kami pergi naik 'Trans Jogja', bis umum dengan rute seputar Jogja dengan halte-halte tertentu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kami sangat menikmati perjalanan yang lumayan nyaman karena bis ini ber ac neh....

Setelah tiba di daerah Pingit, ada seseorang semacam kondektur memberi informasi, bahwa penumpang yang turun di daerah Pingit...dipersilakan turun.... Ini saatnya kami harus bersiap-siap turun. Tetapi hati kami agak risau, karena hujan deras mulai turun hingga mengaburkan pandangan. Untunglah kami berada di halte yang lumayan buat sekedar berteduh.....

Tak banyak yang bisa kami lakukan, kecuali menatap sekitar diiringi curah hujan yang nggak mau berhenti...Pikiranku kubiarkan melayang kesemua arah....kubebaskan segala yang terlintas di benak....ada yang menjengkelkan....ada yang menyenangkan....ada yang memalukan.....ada yang ingin ku ulang.....hi..hi..senyum sendiri...

Mataku tertuju pada seorang laki-laki dengan pakaian kumal, menggunakan sesobek plastik untuk menutupi tubuhnya dari curah hujan. Ia memakai sandal japit butut, menenteng hasil memulung dan ada sebungkus makanan di tangannya. Buru-buru ia masuk ke sebuah 'rumah'di dekat rel kereta api, yang berupa emperan kecil dengan atap seng dan dindingnya dari berbagai macam papan, sehingga terbaca tulisan seperti bekas dari kiriman paket....
Setelah bapak itu masuk ke rumahnya, ia di sambut oleh istri dan dua orang anaknya yang masih balita. Kuperhatikan mereka layaknya mengamati talk show Oprah Winfrey... sangat antusias pengin tahu begitulah....

Sang bapak menyerahkan bungkusan makanan kepada istinya :'Ayo mak, cepat di suapin anak kita'. Jawabnya :'Iya pak, diberi makanan apa sama Gusti Allah?'. Tanpa menoleh, bapaknya menjawab : 'Lihat sendiri mak...apapun memang harus di syukuri'.
Setelah bungkusan dibuka, apa isinya?..........Nasi putih kebul-kebul dengan lauk ayam goreng dan urap yang masih fresh.... Segera di suapinya anak-anak yang sejak tadi memandangi bungkusan itu.... Lahap sekali mereka makan.... Pantes aja, di hujan yang deras begini, makan nasi hangat dengan ayam goreng yang chrispy...
Anaknya bilang :'Mak, besok lauknya seperti ini lagi ya? enak..." Maknya menyahut :'Iya nak, makanya makan yang banyak ya, biar jadi daging...'.

Itulah potret kebahagiaan keluarga. Berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat, semuanya bisa menerima bagiannya, tidak ada konflik dan saling mengasihi satu sama lain disertai harapan yang membesarkan hati.
Kebahagiaan memang bukan di cari, tetapi di ciptakan oleh hati kita masing-masing...

Bahagiakah anda?


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 13 April 2010

Balon atau Telur?



Pada perayaan pesta ulang tahun anak-anak, kulihat ada 2 macam benda yang menarik. Benda itu biasa saja, tetapi saat ini aku baru memikirkannya.
Apa bedanya telur dengan balon? Pertanyaan yang mudah ya,....anak kecil aja tahu..he..he..

Keduanya sama-sama bulat dan lonjong, tetapi ada perbedaan yang sangat esensial.
Balon kelihatan lebih menarik, karena coraknya warna-warni, bergerak ringan kesana kemari. Tapi itu hanya penampakan dari luar saja, sedangkan di dalamnya hanya angin...
Telur, dari penampakan luarnya tidak se menarik balon, tetapi ia berisi dan berguna untuk kesehatan tubuh kita.

Balon bisa kita umpamakan sebagai "perbuatan gelap". Ia gampang dilakukan, enak, penuh daya pikat, menyenangkan, tetapi tidak berbuah apa-apa.....kecuali kehampaan dan kesia-siaan!.
Telur kita umpamakan sebagai"perbuatan terang". Ia tidak gampang dilakukan, tidak menarik, tetapi di dalamnya terkandung "potensi kehidupan". Padanya akan berbuah kebaikan, keadilan dan kebenaran.

Kita tinggal memilih, mau menjadi balon atau menjadi telur?. Kalau menjadi balon, hidup kita penuh kesemarakan, tetapi kosong dan berujung pada kesia-siaan. Kita akan membiarkan hidup kita di kendalikan oleh nafsu kedagingan.

Kalau menjadi telur, hidup kita akan biasa-biasa saja, tetapi "berisi" dan berbuah hal-hal indah dalam kehidupan kita. Maka, perlu kita pikirkan : bagaimanakah kita hidup di dunia ini? Menjadi telur...menjadi balon....menjadi telur...

Hayo....pilih yang mana??

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 12 April 2010

Tertawa itu sehat



Kita tentu sudah tahu, bahwa tertawa itu banyak manfaatnya. Baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Konon, tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh hingga 40%. Tertawa menjadikan diri kita aktif menghadang yang namanya kuman penyakit. Tertawa juga memudahkan pernafasan, karena udara jenuh dalam tubuh kita akan mudah keluar. Lalu udara tadi di gantikan dengan udara segar yang diperlukan tubuh. Pergantian udara ini memperkaya kandungan oksigen dalam darah, juga membersihkan alat-alat pernafasan.
Manfaat tertawa untuk orang lain jelas.....menjadikan suasana renyah dan rileks, orang akan senang dekat kita karena kita memancarkan aura yang positif.

Tertawa bukan hanya bagus untuk tubuh, tetapi juga hati. Hati yang bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan, menikmati kebaikanNya.....menjadikan suka cita tanpa akhir. Ingat kan...hati yang gembira adalah obat yang mujarab. Sayangnya, tidak semua orang suka tertawa. Mereka terlalu sibuk dan serius mengurusi pekerjaannya. Tidak ada waktu untuk bercanda, meskipun tahu bahwa itu perlu. Mungkin ada berlian di giginya...takut di curi orang...ha..ha...

Kemampuan untuk tertawa, terlebih mentertawakan diri sendiri, termasuk salah satu pertanda kedewasaan seseorang. Di satu sisi, tertawa memperlihatkan kesadaran dan penerimaan. Bahwa kita ini manusia berdosa yang seringkali bertingkah bodoh, dan ketika kita ingat....rasanya menggelikan!. Di sisi yang lain, tertawa menyiratkan pengakuan, bahwa hanya dengan pertolongan Tuhan kita bisa mengatasi kebodohan itu.

Sudahkan anda tertawa hari ini? Yuuukk....




klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 11 April 2010

Penyesalan yang terlambat


Ada khabar yang memberitakan, bahwa mama Shelvy sakit keras. Saat ini beliau ada di ruang ICU. Berita itu cepat sekali menyebar ke telinga segenap umat di wilayahnya. Mama Shelvy adalah seorang aktivis gereja, banyak beramal, banyak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Begitu terkenalnya beliau, sehingga Bapa Uskup sendiri datang dan mengurapinya dengan minyak suci.

Mama Shelvy saat ini berusia kepala 5, lima berapa gitu.... Berarti sudah lebih dari setengah abad ya??....
Di tengah-tengah keadaan tidak sadar karena sakitnya, ia bermimpi....yang mungkin di yakini sebagai penglihatan.
Ketika itu sepertinya Tuhan Yesus datang dan menyentuh pundaknya. Tuhan bersabda, " Shelvy, jangan takut. Kamu pasti sembuh. Umurmu akan kutambah 30 tahun, 5 bulan dan 8 hari sebagai bonusnya".
Singkat cerita, mama Shelvy sembuh dan pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira.

Sesampainya di rumah, ia melihat buku tabungannya. Di periksanya,..ternyata masih cukup uang untuk mempercantik diri. Kan masih lama hidupku.....katanya dalam hati. Lalu sejak itu, ia keluar masuk salon untuk mempercantik penampilannya. Ia menyemir dan me rebonding rambutnya. Juga sering facial wajah, menicure, pedicure dan entah apa lagi namanya. Ketika di lihatnya kulit wajahnya sudah kelihatan keriput, ia mendatangi dokter ahli bedah plastik. Setelah melalui konsultasi, segera di operasi juga wajahnya. Ia ingin tampil cantik, mempesona bak selebriti.......

Pada suatu siang, ketika ia mau ke salon....."duuaarr" bunyi benturan bodi mobil menabrak becak, yang di tumpangi mama Shelvy. Orang-orang di sekitar TKP lalu membawa korbannya ke rumah sakit terdekat. Sayang.....nyawa mama Shelvy tidak tertolong. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Di alam sana, Petrus pemegang kunci kerajaan surga hendak mengadili mama Shelvy, tetapi buru-buru Tuhan Yesus menghardiknya, " Jangan, ini bagianku....".
Bisa di bayangkan bagaimana marahnya mama Shelvy kepada Tuhan Yesus. Katanya " Tuhan Yesus ini bagaimana? katanya umurku masih lebih 30 tahun lagi....tetapi kenyataan sekarang apa? aku di panggil dengan cara yang tiba-tiba, tanpa persiapan...ini tidak fair..". Jelas kekecewaan terlihat pada nada bicara mama Shelvy.
Jawab Tuhan Yesus, " Oh...kamu to? Maaf, siapa kamu? Aku tidak mengenalmu" sambil menutup pintu.

Penyesalan selalu datang belakangan. Demikian juga dengan mama Shelvy. Ia sebetulnya sudah di beri kesempatan oleh Tuhan untuk mempersiapkan diri, sebelum di panggil. Tetapi ia lebih mementingkan penampilan fisik saja, keluar masuk salon kecantikan. Mestinya dulu ia lebih sering datang ke salon rohani, yaitu " Kamar pengakuan dosa ". Tuhan Yesus lebih memperhatikan kecantikan rohani daripada ragawi.
Bagaimana dengan anda?


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Sabtu, 10 April 2010

Warna itu hitam


Namanya Rama. Sekarang ia berusia 24 tahun. Wajahnya tampan, kulitnya putih, bicaranya renyah dan banyak senyum. Itulah gambaran sosoknya, yang menurut orang....sangat charming.
Tetapi ada satu hal yang perlu kita ketahui, ia tidak sempurna, karena tidak bisa melihat....kedua matanya tidak berfungsi sejak ia lahir ke dunia.

Tak pernah ia tahu bagaimana raut muka orang-orang di sekelilingnya. Ia ingin melihat dan menyaksikan saat pergantian siang menjadi malam, bagaimana indahnya embun pagi di pucuk-pucuk daun. Apakah itu warna merah, hijau, kuning, atau yang lain? Selama ini, ia hanya bisa membayangkan. Baginya hanya ada satu warna dalam hidupnya, HITAM.....

Sekilas, kita akan kasihan. Ia sangat terbatas dalam melakukan segala hal. Banyak orang akan memandang sebelah mata terhadap dirinya. Ia bagaikan orang yang dipaksa minggir oleh keadaan... Kedengarannya tidak adil ya? tapi inilah kenyataan yang harus di jalani. Tak boleh mengeluh, tak boleh menyerah.....

Ayah dan ibunya yang sangat mengasihinya, mereka tidak tinggal diam. Rama kecil di sekolahkan, tetapi tidak di sekolah luar biasa....ia sekolah di sekolah biasa, yang muridnya normal semua. Orang tuanya menjadi mentor yang baik baginya. Ia memang menulis dan membaca dengan huruf braille, tetapi selebihnya ia di ajari banyak hal layaknya seorang anak normal. Ia di latih bahasa yang baik dan benar, di latih belajar dan mendengarkan musik, diajari attitude dan behavior yang baik, di bentuk mental dan fisiknya,...pendeknya ia di upayakan untuk tumbuh menjadi manusia sehat seutuhnya.

Kini, ia telah menjadi kebanggaan keluarga. Ia telah bekerja sebagai komposer pada perusahaan rekaman di Jepang. Ia seorang motivator dan penulis buku. Ia seorang jurnalis. Ia juga aktif di dunia maya, bahkan ia juga mempunyai web site dan blog sendiri. Hal ini di mungkinkan karena ia menggunakan layar pembaca pada komputernya. Artinya, setiap tulisan yang ia terima, akan di baca oleh mesin pembaca. Ia hanya menggunakan telinganya....

Rama bukanlah sebuah dongeng belaka, ia ada di antara kita. Masihkah kita akan memandangnya sebelah mata? Seorang tuna netra, yang telah berhasil membuktikan dirinya. Ia selalu menjadikan dirinya seorang yang pantas di cintai, bukan di kasihani.
Warna hitam yang dahulu menjadi karibnya, kini telah berubah menjadi pancaran aneka warna yang berpendar begitu indah dalam pikirannya. Ia amat optimis dan bersemangat menghadapi segala sesuatu. Ia memang cacat, tetapi memiliki kesempurnaan jiwa....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Jumat, 09 April 2010

Roda


Ada seorang Romo, yang juga mengajar pada sekolah SD di kota hujan, Bogor. Romo itu sangat menikmati pekerjaannya sebagai guru SD. Bergaul dengan anak-anak yang polos dan penuh semangat. Hari-harinya selalu diwarnai dengan keceriaan.....

Pada peringatan Paskah yang lalu, Romo itu mengadakan lomba menggambar dengan thema : bebas. Semua murid diwajibkan ikut. Wah, semua murid menyambutnya dengan gembira. Masing-masing mempersiapkan obyek gambar dan peralatannya sendiri.

Tiba hari yang di nantikan, murid-murid siap dengan imajinasi dan minatnya. Ada yang menggambar bunga, binatang, laut, gunung, kartun, dan masih banyak lagi. Selang beberapa jam, bel berbunyi ithing...ithing....ithing... tanda semua hasil karya harus di serahkan kepada guru. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, jumlahnya mencapai lebih dari 600 gambar......amboi banyaknya....

Romo itu menjadi salah satu juri. Ia melihat dan menilai satu demi satu gambar karya anak-anak. Ada gambar yang lucu....ada yang pintar memainkan warna..... ada yang bagus goresannya.....ada yang gak jelas....ha...ha...itulah anak-anak.
Dari sekian jumlah gambar, ada satu yang menarik. Gambar dari anak kelas 3C. Gambarnya berupa sebuah roda, dengan tulisan di bawahnya "Hidupku seperti roda yang berputar". Hm..hm...dalam juga artinya....

Pada suatu hari, dalam suatu retret. Romo tersebut memimpin sesi pendalaman kitab suci. Ia membagi-bagi kartu yang si satu sisinya ada tulisannya. Satu satu peserta retret di tanya. Ada tulisan apa di kartu ibu? jawab ibu itu,"Sengsara", oke...ibu yang berikutnya? "Terang" jawab ibu yang di tanya. Lalu di lanjutkan dengan peserta yang lain. Ada " Senang ", " Gembira", "Terang", " Tertawa", "Lurus", "Berliku","Sedih", "Menangis", dst.

Ternyata masing-masing peserta mendapatkan kata-kata yang berbeda. Romo itu tersenyum melihat wajah-wajah peserta yang clingak clinguk..toleh kanan..toleh kiri..
Romo kemudian menjelaskan, bahwa ide ini terispirasi dari anak kelas 3 SD!!. Yang menyampaikan pesan, bahwa hidup ini tak selamanya mulus, ada sengsara, ada senang, ada menangis ada tertawa...seperti roda yang berputar. Dan roda itu akan menggilas apapun di depannya, tak peduli kerikil, batu, sampah, entah apa lagi.... Roda itu terus berputar.........seperti hidup kita...


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Kamis, 08 April 2010

Dia, matahariku


" Mamaku tersayang, janganlah menangisi kepergianku. Aku sudah bahagia saat ini, karena ada Tuhan Yesus di sampingku. Kelak ada saatnya kita akan bersama lagi...."

" Papaku tersayang, tetaplah kuat menjadi papa yang baik. Aku di surga, mendoakan papa agar selalu sehat,lancar dalam pekerjaan dan selalu dalam lindungan Tuhan....".

" Mama dan papa, titip sun sayang buat adik Hendy...sampaikan padanya, aku sangat menyayanginya.....".

Pesan pendek di kertas surat itu ditemukan, ketika ibu Metty memberesi kamar anaknya, Meta. Terlintas tawanya memantul dari dinding kamarnya yang sepi. Boneka-boneka kesayangannya masih rapi berjejer di atas tempat tidur. Baju-baju ABG nya masih berjejer pada kapstok di lemarinya. Duh Gusti, kenapa anakku yang masih belia telah Kau panggil? Kenapa bukan aku lebih dulu, yang lebih tua dan lebih banyak dosa??. Kenapa penyakitnya begitu berat?? Isak tangis ibu Metty mengguncangkan badannya yang semakin lama semakin susut.

Ketika Natal tiba, biasanya Meta kecil berperan sebagai malaikat pada operet anak-anak. Ia menjadi malaikat yang selalu membawa tongkat dengan bintang di kepalanya. Ia menari dengan lincah, ceria dan sama sekali tidak mengira ada penyakit bersarang di tubuhnya....
Tak pernah ia mengeluh sebelumnya, tak pernah kami membicarakan sebelumnya. Sampai ada khabar yang mengagetkan itu, tiba-tiba Meta di ketahui telah mengidap kanker pada stadium lanjut. Ia koma selama 1 minggu, untuk akhirnya menghembuskan nafas terakhir beberapa bulan yang lalu.

Terbayang di benak ibu Metty, betapa ia dulu sakit-sakitan ketika mengandung Meta. Sering pingsan mendadak tanpa diketahui sebabnya. Betapa ia dulu sangat hati-hati menjaga Meta, layaknya ia menjaga kristal yang mudah retak. Ia sangat memperhatikan setiap makanan yang masuk ke perut Meta. Betapa ia sangat menyayangi Meta, dari hal kecil sampai besar sekalipun. Walau sesekali ia nakal atau bandel, Meta tetap buah hati yang menjadi matahari keluarga. Ia bersinar memberi kehangatan pada semua anggota keluarga.

Sekarang, setiap pagi jam 5.30, ibu Metty mengikuti misa pagi di kapel dekat rumahnya. Dia butuh dekat dengan Tuhan. Dia selalu memohon kepada Tuhan, agar di bebaskan dari perasaan menyesali diri. Ia mohon agar di beri kekuatan untuk melanjutkan kehidupannya. Ia berusaha untuk merelakan putri kecilnya pergi menghadap Tuhan. Setiap hari ia memohon tanpa henti....

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tubuh ibu Meta tampak semakin langsing ( kurus tepatnya..). Ia tetap bekerja seperti biasa, melakukan tugasnya seperti biasa. Hingga pada suatu sore, ketika kami sedang latihan koor...'brugg' ibu Meta jatuh pingsan. Wah, semua anggota koor lainnya tergopoh-gopoh memberikan pertolongan...ada yang mengolesi dengan au de collognette, ada yang menggosok dengan balsem, ada yang menyiapkan air putih...heboh deh....

Beberapa hari kemudian kami bertemu, dan ada khabar gembira.....ia telah mengandung anak ke 3!!......Proficiat ibu Metty, selamat ibu Metty,...Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah. Ia yang mengambil, Ia juga yang memberi....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Rabu, 07 April 2010

Mbah Sukinah


Tidak ada yang tahu usia persisnya. Semuanya serba kira-kira. Seingatnya, simboknya dulu pernah bilang, waktu ia lahir...pas gunung Merapi meletus untuk yang kedua kalinya.Ha..ha..apa nggak ada klu yang lebih jelas to mbah??
Sudahlah, itu tidak penting. Yang penting saat ini ia tetap sehat di usia senjanya.

Ia membuat dan berjualan tempe benguk. Benguk adalah biji kacang-kacangan yang biasa di buat tempe seperti tempe kara atau kedelai. Biji benguk relatif keras di banding yang lain, sehingga prosesnya lebih panjang. Harus di rebus dulu dalam waktu yang cukup lama, agar rasanya 'mak nyus'.

Dulu, ia membuat dan berjualan tempe di pasar setiap hari. Sekarang, mengingat usianya yang semakin renta, ia hanya melakukannya setiap tiga hari sekali. Itupun dibantu oleh anak lelakinya, karena ia sudah tidak kuat kalau harus membawa beban berat.
Betapa rumit pekerjaannya. Ia mencari daun jati di hutan untuk pembungkus tempe, mencuci biji benguk dan merebusnya dengan kayu yang di carinya di hutan. Setelah biji benguk empuk, diangin-anginkan dulu sebelum di taburi ragi. Terakhir di bungkus dan di ikat dengan batang padi. Esok pagi, di tata dengan rapi tempenya dalam tenggok ( bentuknya kotak terbuka, dari anyaman bambu ) untuk kemudian di bawa ke pasar.

Harga per biji tempe amat murah, dibandingkan tenaga dan biaya untuk membuatnya. Hanya Rp 250,- per bungkus!! Untuk ukuran zaman sekarang, harga itu sangat terjangkau oleh lapisan manapun. Dan biasanya, tempe-tempe itu akan habis dalam waktu setengah hari saja.


Ketika aku tanya, mengapa mbah Sukinah menjual tempe dengan harga yang sangat murah? mengingat tempe buatannya, sangat padat dan berisi...( kayak bodi cewek aja..he..he). Dengan gaya bicaranya yang sabar, ia menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakoninya adalah sebagai kewajiban, karena ia berprinsip : "Kalau mau makan, ya harus bekerja". Ia tidak mencari untung yang besar, tetapi ia lebih mengutamakan persaudaraan. Ia hanya butuh membeli kinang ( daun sirih, gambir dan tembakau ), tak perlu membeli emas....karena emas mahal harganya!..ha..ha..

Jalan pikiran seperti mbah Sukinah, amat jarang kita temukan pada masyarakat dewasa ini. Meskipun ia tidak berada, tetapi nilai-nilai luhur yang di ajarkan, menjadikannya kaya hati. Seandainya semua orang berperilaku seperti mbah Sukinah.....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 06 April 2010

Cerita Nelayan


Sore yang sempurna. Seorang nelayan duduk di kursi kayu usangnya, menghirup kopi tubruk di temani singkong goreng kesukaannya. Ia memandang ke ujung cakrawala, mengamati sang mentari yang hampir tenggelam, diiringi deretan awan yang mengiringnya beranjak ke peraduan. Semburat warna jingga di langit, bunyi desiran angin pantai dan gemerisik bunyi daun kelapa, membuat suasana sore itu seperti di pinggiran suarga loka. Yang ada hanya ketenangan, keindahan, bebas tanpa beban....

Pak Nelayan melewati hari-harinya dengan rutinitas pada umumnya penduduk di sekitar pesisir. Pagi-pagi buta, ia bangun menyiapkan sampan dan peralatan menjala ikan, setelah itu mulailah perburuan ikan. Sekitar jam 7 pagi, ia mendaratkan perahunya di pantai. Ikan hasil tangkapannya ia jual ke pengepul di situ, sebagian kecil ia sisihkan untuk lauk pauk keluarganya.
Hasilnya tidak dapat di katakan banyak, tetapi cukup untuk makan sehari-hari. Baginya, keadaan ini sangat baik dan ia mensyukurinya. Bisa makan nasi 3x sehari adalah merupakan hal yang membahagiakan.

Ketika pak Nelayan sedang mengayam jaring untuk persiapan esok hari, datanglah seorang pengusaha kaya kepadanya. Setelah memperkenalkan diri dan basa basi seadanya, maka di mulailah percakapan keduanya.

Sang Pengusaha bertanya kepada pak Nelayan, " Pak, berapa jumlah penghasilan bapak untuk menghidupi keluarga?".
Jawabnya, " Lumayan pak, cukup buat makan sehari-hari".
Lalu sang Pengusaha menatap tajam kepada pak Nelayan, lalu katanya, " Ketahuilah pak Nelayan, saat ini sudah ada perahu yang amat canggih, di lengkapi dengan mesin otomatis. Apabila bapak berhasil menangkap ikan di laut, langsung ikan itu di proses oleh mesin, dan pada saat bapak mendarat, ikan-ikan tangkapan sudah di kemas dalam kaleng-kaleng yang siap di pasarkan. Kalau bapak mau, saya akan mendatangkannya esok hari".
Pak Nelayan manggut-manggut lalu bertanya, " Apa yang harus saya lakukan dan untuk apa?".
Langsung sang Pengusaha menjelaskan, " Bapak harus mencari ikan mulai jam 12 malam, karena ikan paling banyak didapatkan sekitar jam 2 pagi. Bapak juga harus memimpin beberapa anak buah karena tidak mungkin melakukan semuanya seorang diri. Setiap hari berpindah-pindah tempatnya menangkap ikan. Bapak mendarat setiap seminggu sekali. Kalau pekerjaan ini terus di tekuni, maka dalam waktu 3 tahun bapak pasti akan menjadi orang kaya.Bisa membeli kapal sendiri dan membangun rumah bagus. Banyak uang, bisa membeli apa saja, hidup senang bersama keluarga dan menikmati hari-hari dengan bebas, santai, enak deh pokoknya...".

Diam, itulah reaksi pak Nelayan mendengar penjelasan sang Pengusaha. Ia mendengarkan, berpikir dan akhirnya mengatakan, " Pak Pengusaha, saya menghargai tawaran bapak, tetapi bukankah untuk menjalaninya saya harus mengubah pola hidup, menata baru kehidupan saya, untuk mendapatkan kebebasan, ketenangan dan hidup santai...., padahal saya sudah memilikinya sekarang???. Saya terima apa yang ada sekarang ini dengan hati yang selalu bersyukur kepada Tuhan ".


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 05 April 2010

Etos kerja



Istilah pengangguran tentu amat tidak enak di dengar, apalagi di alami. Sebaliknya, orang yang bekerja di sebut tidak menganggur. Mereka bekerja umumnya untuk mencari nafkah, baik untuk keluarganya maupun di niatkan untuk membantu kehidupan orang lain. Oleh karenanya, bekerja dapat dikatakan sebagai ibadah. Hal ini dihubungkan dengan pandangan masyarakat maupun Tuhan Allah. Dan semua orangpun tahu bahwa bekerja itu mulia dengan syarat-syarat tertentu, mulai dari niatnya, prosesnya dan hasilnya.

Dari segi niat...... Bekerja haruslah dengan ikhlas.... Semua yang kita kerjakan haruslah diniatkan untuk mendapatkan ijin dan berkat dari Tuhan. Bukan untuk mendapatkan pujian orang atau mungkin untuk menyombongkan diri...inilah saya!! hm...hm...bukan itu....

Lalu prosesnya.......Dalam melakukan pekerjaan haruslah mengikuti aturan yang berlaku secara benar. Kalau tidak, dapat menimbulkan kerugian, baik diri sendiri, orang lain maupun perusahaan dimana kita bekerja.

Kemudian hasilnya.....Untuk mencapai hasil yang maksimal, pekerjaan haruslah di lakukan secara profesional. Dan ada yang penting,....ia juga menjunjung tinggi nilai kejujuran. Artinya tidak membohongi diri sendiri, orang lain atau pihak manapun. Bekerja haruslah di bimbing oleh hati nurani, sehingga ia selalu mengedepankan tanggung jawab.

Kalau semua tugas pekerjaan sudah kita lakukan dengan niat yang baik, laku jujur disertai kedisiplinan, maka tak ada yang perlu kita khawatirkan. Sebagai manusia, kita sudah berlaku benar, hanya selebihnya serahkan semua pada Tuhan. Urusan rejeki hanya Tuhan yang berhak menentukannya....

Aku mempunyai niat untuk bekerja, meskipun pekerjaan itu bukanlah harus di kantor. Niatku sudah jelas, caranyapun aku sudah tahu. Sedikitpun aku tidak khawatir akan hasilnya. Prinsipku, kalau in put nya baik, pasti out put nya juga baik. SeTuJu KaN?

Have a nice day!


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 04 April 2010

Pertemuan pribadiku


Ketika itu badanku terasa ringan dan mengawang di udara. Aku melihat pemandangan yang menakjubkan, tentang sebuah kota yang penuh dengan lampu-lampu dan bayangan gedung-gedung tinggi. Aku melayang kesana kemari dan tiba-tiba aku merasa mual dan pusing. Aku mencari tempat untuk berpijak di bumi, akhirnya kulihat ada dataran nan luas. Disana kuputuskan untuk turun segera....

Aku merasa telah berada di padang gurun yang amat luas, sunyi dan suasananya temaram. Sebenarnya ada perasaan ragu dan takut di hatiku, karena aku bersama seseorang, tidak tahu ada di daerah mana? Kami hanya berjalan dan berjalan tanpa arah, sambil mencoba mencari tempat untuk bertanya. Terus....terus aku berjalan di sepanjang parit sepertinya....
Eh, tidak tahu awalnya, tiba-tiba ada gerombolan orang primitif mengejar kami sambil membawa dedaunan ( nggak tahu untuk apa? ). Wah....kami lari pontang-panting tanpa kenal lelah. Lari....lari....nggak peduli kiri kanan.

Setelah kami yakin telah lolos dari kejaran orang-orang primitif, kami bernafas lega. Sambil berjalan ter tatih-tatih karena kecapaian, kami mencoba mencari rumah penduduk untuk bertanya dan menumpang berteduh. Waduh, teman yang bersamaku sudah mengeluh kesakitan pada bagian perutnya. Jalannya sudah membungkuk menahan sakit. Aku kasihan melihatnya, tapi mau gimana? keadaan kita benar-benar tidak ada pilihan, kecuali terus berjalan dan berjalan.
Kami melihat ada beberapa rumah kokoh yang terbuat dari batu. Ada juga rumah bertingkat seperti model rumah panggung. Tetapi heran kotanya sepiii sekali, seperti kota mati.

Dalam keremangan suasana, akhirnya aku melihat ada satu rumah panggung dengan cat berwarna abu-abu, yang pintunya terbuka. Dengan sisa tenaga, kami menuju rumah tersebut. Beruntung.....ada wanita, tepatnya seorang ibu sedang berdiri di beranda. Wajahnya teduh dengan penutup kepala menjuntai sampai ke bawah. Tanpa basa-basi segera kukatakan bahwa temanku sakit perut dan mohon pertolongannya agar di beri tumpangan serta obat.

Ibu tersebut amat cantik, meskipun tanpa make up.... Ia amat anggun meskipun tanpa baju buatan designer ternama. Ia betul-betul menunjukkan citra seorang wanita yang memiliki kelembutan dan inner beauty yang amat mempesona.
Ia tidak menjawab permintaanku, hanya menunjuk kepada seseorang yang berada di bawah ( karena ibu ini berada di loteng ). Bahasa tubuhnya mengatakan " Tolonglah dahulu anak ini". Lalu kamipun datang kepada seorang yang di tunjuk, tetapi apa jawabnya?
" Kenapa kamu memintakan kesembuhan bagi orang ini ( temanku ), padahal dia mengenal aku?".

Aku tidak bisa berkata apa-apa, tetapi hanya menoleh kepada temanku yang jongkok kesakitan. Ketika aku mau meyakinkan lagi, siapa mereka itu???

Aku terbangun dari tidurku dengan wajah penuh keringat.... Mungkinkah aku telah bertemu dengan Bunda Maria dan Tuhan Yesus, meskipun hanya dalam mimpi? Rasanya aku ingin menyambung mimpiku untuk meminta jawaban dari sejumlah pertanyaan yang ada di kepalaku.....Mungkinkah???


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Sabtu, 03 April 2010

Pada sebuah undangan



Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidak adilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung sesuatu. ( 1 kor 13: 4-7 ).

Ayat emas itulah yang kubaca pada sebuah undangan perkawinan. Lalu ada foto pre wed sepasang kekasih di sebuah taman yang asri. Jelas terlihat kemesraan dan kekompakan pada saat berpose. Hanya ada satu kata yang pantas untuk mengomentari semuanya : indah!

Memang semua yang di awal pastilah baik adanya. Segalanya penuh harapan dan gambaran itu semakin dekat dengan kenyataan.
Hari 'H' tinggal menghitung detik-detiknya, tak lama lagi calon mempelai akan di kukuhkan sebagai suami istri yang syah. Ini kan idaman hati setiap manusia di dunia?
Betapa detik-detik itu menjadi moment yang begitu mengesankan. Ritual yang satu ke ritual selanjutnya begitu khidmat di jalani. Semuanya lancar...semuanya bahagia....
Selamat menempuh hidup baru teman, semoga kalian menjadi keluarga yang mampu menuju habitus baru dengan bahagia selamanya...

Waktu berjalan tanpa bisa di kendalikan, ia berputar mengikuti kodratnya. Pagi-siang-malam-pagi-siang-malam. Tak terasa kamu sudah memasuki tahun ke 5 perkawinanmu. Katamu, dunia indah yang kau bayangkan, tidak sepenuhnya menjadi kenyataan. Banyak kerikil bahkan batu sandungan kadang merintangi jalan-jalanmu. Langkahmu sesekali terseok dan kamu merasakan lelah...lelah...

Gak usah terlalu sentimentil kawan, jalani saja yang namanya kehidupan ini. Ada suka pasti ada duka. Kalau hari ini kamu menangis, besok pasti akan tertawa. Seperti yang tertulis pada ayat di atas : Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung sesuatu.
Tak ada pesta yang tak pernah usai...

O ya, aku pernah membaca di sebuah majalah, menurut survey hanya ada 15% pasangan suami istri di dunia ini yang menemukan cinta sejatinya. Selebihnya : TIDAK. ha..ha..ha...apakah kamu termasuk di kategori yang 85%??.....Gak apa-apa, banyak temannya.....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Jumat, 02 April 2010

Siapa yang paling pantas?


Apabila kita melihat acara TV, di stasiun manapun, pasti banyak pemberitaan tentang kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, tindak kekerasan, pembunuhan, dll. Seolah dunia sekarang ini di penuhi oleh orang-orang yang tidak tahu malu, egois, jahat dan tidak takut dosa...

Lihat saja, kasus bank C yang memakan banyak kurban, kasus penggelapan pajak oleh GT, pembunuhan dengan mutilasi, kasus SD yang konon melibatkan banyak petinggi, penggusuran kaki lima oleh aparat, masalah pengucuran dana talangan yang kasusnya rumit , dsb, dsb..pokoknya banyak!

Aku coba brain storming untuk menilai siapa yang paling pantas menjadi pejabat di negeri ini...

Seorang pemimpin yang mau berkurban demi kepentingan rakyat, yang rela menjadi tidak kaya untuk mewujudkan kemakmuran rakyatnya. Pemimpin yang tidak doyan duit, tidak mencari muka dan menerapkan aturan yang tegas, jelas. Siapa ya?

Kalau yang dari Angkatan Bersenjata itu mungkin bagus, tetapi tetap saja masih memihak kelompoknya. Ia menjadi pemimpin yang bagus bagi kelompoknya.
Atau dari kalangan intelektual, memang mumpuni sih tetapi ia hanya piawai dengan theori dan kurang memahami keadaan di lapangan. Sehinggga hal-hal yang seharusnya di tangani, justru terbengkalai dan memprioritaskan kepentingan segelintir orang.
Ada juga dari kalangan elite politik tertentu, tetapi yang terjadi hanyalah kekecewaan bagi rakyat. Banyak contohnya kan? Janjimu palsu.........
Yang dulu katanya ingin menyejahterakan seluruh rakyat, nyatanya hanya memupuk kekayan untuk diri sendiri dan suka melanggar hak asasi manusia.
Lalu dari kalangan artis, wah ini masih perlu dipertanyakan kwalitasnya, apa iya mereka bisa memimpin rakyat dengan hanya bermodal popularitas??

Setelah berhandai-handai dengan pikiranku sendiri, maka aku beranggapan bahwa negeri ini bisa menjadi negeri yang adil, makmur, sejahtera lahir bathin apabila yang menjadi kepala negara merangkap menteri dan pejabat pemerintahan adalah......Tuhan Yesus.
Karena Tuhan Yesus adalah pejuang hak asasi manusia. Ia rela berkurban demi kepentingan semua orang. Ia lemah lembut, tidak mencari muka dan tidak cinta uang. Ia sangat memahami keadaan manusia dan penasehat yang tegas dan jelas. Janjinya pun pasti akan di tepati....Ia akan membawa manusia pada kehidupan kekal yang diidamkan setiap orang yang berkenan kepadaNya....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Kamis, 01 April 2010

Kisah Nyata



Pada waktu terjadi konflik di Ambon beberapa tahun yang lalu, menyingkirlah segerombolan umat Kristini ke dalam hutan karena di kejar-kejar musuh. Mereka di pimpin oleh seorang pendeta wanita. Tiga hari lamanya mereka berjalan bahkan kadang merangkak di dalam hutan, tanpa penerangan, melintasi tebing terjal dan jurang yang curam. Mereka tanpa membawa bekal ataupun persiapan apapun, yang mereka pikir hanyalah menyelamatkan diri dari kejaran musuh.

Pada hari ketiga, pada suasana yang amat gelap semua anggota rombongan sudah kehabisan tenaga. Ibu pendeta berdiri di atas sebuah batu besar dan mulai memimpin doa. Ia berdoa mengucap syukur kepada Tuhan karena telah di luputkan dari kengerian besar, sambil menyerahkan semua anggota rombongan ke dalam tangan Tuhan. Ia pun juga mohon, apabila Tuhan mengendaki nyawanya, biarlah ia mati dengan mengenakan jubahnya.
Tiba-tiba di dengarnya suara gemericik air....ada aliran sungai! Maka segeralah ibu pendeta mempesilahkan semua anggota rombongan untuk menyegarkan badan di sungai itu ( minum, membasuh muka, dsb meskipun dalam keadaan gelap gulita ).

Setelah semuanya selesai, berdoalah lagi ibu pendeta mengucap syukur karena telah di berikan air untuk bisa bertahan hidup. Lalu ia mohon petunjuk dari Tuhan sendiri agar berkenan menunjukkan arah mana yang harus di tempuh.
Tiba-tiba ada semacam lampu yang berbentuk panah, menunjukkan suatu arah. Ibu pendeta mengajak anggota rombongan untuk berjalan mengikutinya. Berjalan.....berjalan terus sambil mengikuti arah panah, hingga mereka melihat ada beberapa orang yang tinggi besar sedang mendirikan tenda yang besar. Panah itu menunjukkan ke arah tenda itu, lalu menghilang. Sesampainya rombongan di dekat tenda, orang-orang yang tinggi besar tadi menghilang.

Lalu mereka menemukan tenda yang kokoh, lengkap dengan perapian di situ. Ibu pendeta memerintahkan semua anggotanya untuk mengeringkan baju sejenak sambil berteduh ( karena hari hujan). Setelah semuanya usai mengeringkan baju, ibu pendeta kembali mengucap syukur karena telah di sehatkan dan di kuatkan kembali, sambil mohon di beri petunjuk selanjutnya, arah mana yang harus di tempuh.

Tiba-tiba hujan berhenti dan tenda beserta perapiannya menghilang. Di depan mereka kembali terlihat anak panah yang menunjukkan suatu arah. Seperti sebelumnya, ibu pendeta beserta rombongan mengikuti arah panah itu dengan terus berdoa.

Setelah berjalan beberapa waktu, tiba-tiba ibu pendeta mengentikan langkahnya. Ia bersujud sambil tak hentinya berdoa. Ternyata ia bertemu dengan Tuhan Yesus dan Tuhan berpesan kepadanya "Gembalakanlah domba-dombaKu, Aku akan menyertaimu senantiasa". Maka selanjutnya ia semakin bersemangat memimpin rombongan untuk terus melanjutkan perjalanan di hutan.

Tak lama kemudian ibu pendeta dan rombongan memasuki suatu wilayah desa. Mereka bertemu dengan penduduknya dan merekapun di terima di rumah-rumah penduduk. Ternyata di situ hidup sekelompok orang Ambon asli dengan berbagai macam agama, yang hidup rukun dan damai.

Tuhan Yesus bukanlah cuma sejarah, tetapi Ia ada, dulu, sekarang dan selama-lamanya. Tuhan Yesus, tinggallah di hati kami, sekarang hingga kami menghadapMu....



klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Rabu, 31 Maret 2010

Akhirnya, kita temukan diri kita


Kalau kami mau berterima kasih, tentulah kepada Face Book. Bayangkan, teman-teman lama yang hampir lepas dari ingatan, tiba-tiba hadir kembali dalam keceriaan yang pernah ada di masa kecil.

Gaya bicara kita masih seperti dulu, model dandanan kita masih seperti dulu, ngakak kita masih seperti dulu. Waktu yang telah berjalan 35 tahun sepertinya tak begitu lama....

Ya..ya..dulu kita menjadi lima sekawan yang gokil, istilah sekarang. Kita dulu pernah mencuri jambu tetangga.....ya ampuuun!!! Ada salah satu dari kita memanjat pohon itu. Sedang asyik-asyiknya mengantongi jambu pada kaos yang dipakai, lalu dimasukkan di celana pendek, tiba-tiba byurr.....air teh se teko di guyurkan si pemilik pohon pada tubuh si pemanjat pohon. Haa...lari...lari...dan kitapun lari terengah-engah sambil memegang jambu di perut....edian tenan..

Lalu kalau makan bakso, yang waktu itu termasuk makanan mewah, karena harganya lumayan mahal di bandingkan yang lain. Pasti kita ludahi dulu cuh..cuh..cuh, supaya gak ada yang minta karena jijay...ha..ha....dasar bocah ra genah....


Kalau di sekolah, lima sekawan selalu menarik perhatian guru, sehingga di beri tugas membunyikan lonceng sekolah. Selalu kita buat jam itu maju barang 5 menit, supaya cepat ganti pelajaran atau cepat pulang. Wah...dasar bandit-bandit kecil...


Shobat, kalau kamu baca tulisan ini, pastilah kamu tersenyum dan ingatan kita tertuju pada kenangan masa lalu yang super gokil. Kenangan ini tak akan pernah kita lupakan seumur hidup. Ah, seandainya waktu bisa di putar kembali....bisa buyar kedamaian dunia ini...karena kacau dan pasti banyak yang memusuhi kita...ha...ha...

Kamu yang sekarang tinggal di Belanda, tentu sudah menjadi nyonya besar yang hidup serba kecukupan. Aku ikut senang shobat bahwa hidupmu sudah mapan di sana. Aku sangat merindukan kehadiranmu lagi, dengan canda tawa yang tak pernah habis.....
Katamu kamu mau pulang kampung dan kita mau reuni???? Ha...ha...yes, I want this, indeed...Rasanya udah gak sabar untuk ketemu dan biarkan kenangan-kenangan itu menjadi sesuatu yang memperindah persahabatan kita.

I miss you so much.......



klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 30 Maret 2010

The Passion of Christ


Kita semua tentu pernah melihat, minimal mengetahui jalan cerita film The Passion of Christ, besutan sutradara handal Mel Gibson. Di film itu Mel Gibson menggambarkan begitu apik dan konkrit tentang perjalanan sengsara Tuhan Yesus. Ia yang di siksa dan menderita sedemikian rupa tidak memprotes, tidak marah dan tidak membalas.

Tuhan Yesus yang tidak berdosa, di cari-cari kesalahannya oleh orang-orang yang membencinya.Bahkan muridnya sendiri, Yudas Iskariot berkhianat dengan menjualnya seharga 30 dinnar. Dan ciuman terakhir di pipi Tuhan Yesus adalah awal dari penderitaannya.
Begitu hebat penderitaan Tuhan Yesus, bahkan kita yang hanya menyaksikan di film banyak menitikkan airmata, sedih dan trenyuh.... O, seperti itulah kasih Tuhan kepada kita. Kasih yang tanpa batas....
Meskipun di olok-olok, di caci maki, di ludahi, di cambuki, di seret, di pukuli, tetap saja Ia diam. Orang-orang yang menyaksikannya, terutama perempuan - pasti gak tega melihatnya. Kulitnya yang tercabik cabik, wajahnya yang bengkak dan berdarah, tubuhnya yang lunglai dan darah menetes di sepanjang jalan salibNya. Ia sungguh menderita habis-habisan, hingga tak ada yang tersisa. Tidak ada.

Deritamu yang begitu hebat, di tambah pengkianatan Petrus yang menyangkal sampai 3 kali, tidak menyurutkan kasihMu. Engkau tetap memancarkan kebaikan kepada Perus dengan mengatakan "Inilah Ibumu" terhadap Bunda Maria.
Kasih Tuhan Yesus tak perlu di sangsikan, tetapi sikap para murid-murid lah yang keterlaluan!!. Mereka itu sangat dangkal dalam memahami kasih Tuhan.

Kadang kita berpikir, apakah sikap kita lebih baik dari para murid yang terdahulu? Bukankah kitapun seringkali menyalib Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya? dengan perilaku kita yang kadang tidak terkendali, tidak perduli dan mau enaknya sendiri?
Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk mengasihi sesama dengan kasih yang tulus tanpa pamrih. Tidak membalas meskipun di sakiti, tidak memprotes meskipun diperlakukan tidak adil, tidak menuntut lebih dari yang Engkau beri.

Kami sungguh ingin menghayati penderitaanMu dengan penderitaan kami di dunia ini. Berilah kami kekuatan untuk terus menjalani hidup ini dengan hanya bergantung kepadaMu. Kami ikhlas menerima suka duka kehidupan, asalkan Engkau menjadi tempat pernaungan kami. Tuhan Yesus, kami membutuhkanMu, kami mencintaiMu. Tutup bungkus kami dengan darahMu yang kudus, supaya kami selamat dalam genggamanMu.

Selamat memasuki Tri Hari Suci..



klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 29 Maret 2010

Suasana surga tahun 2010



Pada suatu hari yang cerah, Tuhan Yesus mengajak berjalan-jalan muridnya yang bernama Petrus. Petrus adalah pembawa kunci kerajaan surga. Mereka berjalan pelan-pelan sambil memeriksa keadaan surga. Wah..ternyata surga penuh sesak. Ada paduan suara dengan 8 suara ( saking banyaknya, saking bagusnya...), ada yang sibuk menyiapkan rangkaian bunga altar, ada yang ber mazmur dengan suara 'kung'....pokoknya meriah dan menyenangkan suasana di surga.

Lalu Petrus mengatakan kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, surga sudah penuh bahkan cenderung sesak. Ini saja baru tahun 2010 lho..hla di tahun-tahun mendatang apa tidak kerepotan menampung calon penghuni surga?". Jawab Tuhan Yesus, "Apa rencanamu untuk tahun-tahun mendatang?". Jawab Petrus dengan semangat, "Begini Tuhan, kita adakan seleksi lagi untuk mengurangi kepadatan penghuni surga. Kita buat aturan, siapa saja yang SEKALI SAJA melanggar ke sepuluh perintah Allah, maka ia harus di eliminasi ( pinjam istilah AFI ya..he..he..)".

Singkat cerita, dimulailah seleksi ulangan bagi seluruh penghuni surga.

Perintah 1. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan. Siapa yang SEKALI SAJA melanggar perintah ini, harus keluar melalui pintu 'EXIT'. Jreeenggg...kadang-kadang kita pas kaget mengatakan ya..Tuhan!!, atau di filem2 barat bilang 'Jesus Christ' dengan tekanan yang sangat.

Perintah 2. Kuduskanlah hari Sabat.Siapa yang SEKALI SAJA melanggar perintah ini, harus keluar melalui pintu 'EXIT'. Jreeenggg.....kadang sesekali kita enggak ke gereja karena sakit, ada acara, males, dll.

Perintah 3. Hormatilah ayah dan ibumu, seperti yang telah diperintahkan oleh Tuhan.
Siapa yang SEKALI SAJA melanggar perintah ini, harus keluar melalui pintu 'EXIT'. Jreeenggg...kita sering banget membantah ortu, lebih-lebih pada waktu kecil....huuu...malu kalau inget....ampuuuun...

Dan seterusnya....dan seterusnya....( kalau diteruskan gak kelar dalam 3 halaman he..he..)

Akhirnya tinggallah Tuhan Yesus dan Petrus berdua di surga. Loh...yang lain sudah habis terlindas dosa masing-masing. Kata Petrus 'Gak enak banget Tuhan, kita ada di surga tapi sepi dan sunyi begini.....

Bersabdalah Tuhan Yesus dengan lemah lembut, " CaraKu bukan caramu, Aku datang bukan untuk menghukum dengan tangan besi, tetapi aku mengampuni dan memberikan pembebasan kepada siapa saja yang percaya kepadaKu ".

Petrus memandang Yesus sambil berkata, "Ampunilah aku Tuhan, karena aku adalah manusia berdosa dan bertindak dengan kejam, berilah aku hati yang mau mengampuni dan bersikap lemah lembut kepada siapapun ".

Kisah selanjutnya, pintu surga pun terbuka lagi seperti sedia kala..........Siapa mau ndaftar? he..he..


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 28 Maret 2010

Harga yang harus dibayar


Hidup ini memang pilihan. Mau menjadi apa saja bisa, menjadi yang baik bisa ...apalagi yang buruk, gampang!!!!. Tetapi masing-masing mempunyai harga yang harus di bayar. Dan harganya pun beragam. Mau tahu salah satu harganya? Sayapun juga tertarik untuk mengetahuinya..

Ada seorang dosen pada universitas terkenal di Yogya, mempunyai pemikiran yang sangat manusiawi. Dia melihat begitu banyak ketidak adilan dalam dunia pendidikan di tanah air. Hatinya tergerak untuk memulai suatu perubahan. Mulailah ia pergi kesebuah wilayah timur yang jauh, yang notabene penduduknya amat miskin dan terbelakang.

Ia tinggal bersama satu keluarga sederhana, yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Hampir setiap hari pak dosen ( sebut saja demikian ), pergi ke rumah singgah ( istilah untuk tempat belajar masyarakat ) untuk mengajar. Disana ia mengajar dengan penuh semangat, murid-murid amat menghormatinya, bahkan mereka menyebutnya sebagai 'idola'.

Di pojok kamarnya, pak dosen sedang menikmati alam pikirannya yang ramai. Terlintas di benaknya, suasana kampus dulu yang asri, rumahnya yang luas,teman-teman dan keluarga yang menyenangkan, mobil yang siap pakai dan makanan yang enak-enak. Cling.. hanya sesaat saja. Selebihnya ia lebih memikirkan materi pelajaran untuk murid-muridnya. Ia mempunyai ambisi untuk mencerdaskan mereka, bagaimanapun caranya.

Sesekali murd-murid di ajak untuk masuk ke hutan. Disana ia mengajar biologi langsung dengan alam. Ia menunjukkan apa itu akar tunjang, mana spora itu, bagaimana proses pembuahan, tentang binatang2 di hutan dan sebagainya. Atau ia mengajar di tepi pantai untuk mengajarkan bagaimana makhluk di dalam laut bisa bertahan hidup, bagaimana perahu bisa mengapung di permukaan air laut. Dan banyak lagi hal yang biasa, tetapi merupakan ilmu yang baru bagi anak-anak di desa itu. Ada juga pelajaran olah raga, terutama lari cepat. Hal ini karena jarak rumah ke tempat belajar cukup jauh, kontur tanah di daerah itu tidak rata dan pak dosen tidak mau ada anak yang terlambat ke sekolah. Untuk menyemangati anak-anak didiknya, setiap sabtu pagi pak dosen mengajar berenang gaya katak, gaya dada, gaya kupu-kupu dan berselancar.Woow.....ini yang sangat menyenangkan. Semua murid-murid tertawa gembira menikmati pelajaran ini.

Di suatu siang yang cerah, pak dosen mengajak murid-muridnya ke gunung. Disana ia mengajarkan sisi-sisi kemanusiaan. Apa itu solidaritas, bagaimana menjadi orang yang peka terhadap lingkungannya, dan bagaimana memupuk rasa persaudaraan yang telah ada.
Ia pun menceritakan bahwa persahabatan itu bagaikan sebuah gunung yang di lihat dari jauh. Ia begitu agung dan indah, meskipun kenyataanya tidak selalu demikian.

Murid-murid amat mengagumi pak dosen sebagai sosok yang baik hati, murah hati, dan sahabat yang menyenangkan. Kemanapun pak dosen pergi, selalu ada tegur sapa bernada penghargaan, selalu ada ketenangan, ketentraman dan kepuasan dalam hatinya.
Dari segi materi, jauh dari kategori kaya. Dari segi prestasi, jauh dari kategori teladan. Ia hanya mengajar dengan nalurinya sebagai manusia yang mengasihi sesama.

Itulah harga yang harus di bayar, meskipun bukan materi ukurannya, tetap saja ada harganya. Pak dosen telah membayar harga sebuah idealisme dengan mau hidup penuh keterbatasan, jauh dari hingar bingar kehidupan kota yang nyaman, dan mengabdikan diri demi sesama yang membutuhkannya. Bravo pak dosen!




klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 14 Maret 2010

Tulkiwek


Namaku Tulkiwek, seorang gadis manis dari desa Ampelgading. Umurku sekarang menginjak 17 tahun. Kata orang se desa, aku bagaikan kembang yang baru mekar dan siap di petik..
Aku selalu mengayunkan langkahku dengan gembira, kemanapun aku pergi. Kata teman-temanku, akupun seperti 'ice breaker', yang selalu bisa merubah suasana kaku menjadi cair pada saat kumpul-kumpul bareng. Bener lo, banyak yang naksir. Dari tetangga, teman sekolah sampai anaknya pak Dukuh. Wow, aku agak ge er jadinya... Bayangkan anak seorang buruh tani di taksir sama anaknya pak Dukuh... Meskipun dia sebenarnya gak ganteng-ganteng amat...he..he..

Setiap hari aku pulang pergi sekolah naik sepeda butut kesayanganku. Aku sangat menikmati suasana desaku yang gemah ripah loh jinawi, semua serba ijo royo-royo. Hingga suatu saat aku keserempet kendaraan umum desa yang biasa disebut 'Srunthul', karena kendaraan ini memang srunthal srunthul di jalan-jalan desa. Aku mau marah dan teriak karena kesakitan, aku siap-siap mengambil batu hendak menumpahkan kekesalanku pada 'Srunthul' sialan itu. Tetapi yang muncul adalah seorang cowok dengan wajah 'Rano Karno tahun 80 an' tersenyum dengan rona penyesalan. Dia adalah kernet 'Srunthul' itu. Tiungg...tiung..anehnya aku gak jadi marah tapi malah membalas senyumannya. Inikah yang di sebut cinta pada pandangan pertama? Duile...Tulkiwek ketiban cintrong! Gak pernah nyangka gak pernah menduga...bahwa cinta berawal dari kecelakaan.

Setelah saling berkenalan dan tahu alamat rumahku, kernet yang bernama Eddy Godres ( Gondrong Desa ) sering main kerumah. Aku nggak tahu apakah ini namanya sayang, cinta atau rindu. Pokoknya setiap kali ketemu..ha..ha..hi..hi... I am happy...
Hingga pada suatu sore, ketika aku janjian sama dia jam 5 sore. Tunggu punya tunggu, sabar di tambah sabar, eh nggak pernah menampakkan batang hidungnya sampai sekarang. Nggak apalah boy, dunia tak selebar daun kelor...patah tumbuh hilang berganti...patah hati carilah ganti... begitu nyanyian hatiku.

Kini aku di hadapkan pada kenyataan...anaknya pak Dukuh yang sering nyambangi ke rumahku..eh kalau di perhatiin lama-lama hensem juga.... Lalu anak pak guru tetanggaku yang sering goda-godain ketika aku lewat. Tapi, anehnya, aku tidak merasakan perasaan 'lain' dengannya. Aku justru merindukan perasaanku yang telah hilang.
Aku cari kesana kemari, tetapi tidak juga kutemukan. Ia bagaikan kupu-kupu yang menjauh kala kukejar, akankah ia datang kala hatiku berserah?

klik >> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani