Minggu, 02 Mei 2010

Pak Karto



Pada pagi hari sekitar jam 5.30, terdengar pengumuman dari sebuah laudspeaker di desaku. Telah meninggal dunia dengan tenang Pak Karto, pada hari Jumat jam 2 pagi, dalam usia 65 tahun. Pemakaman akan dilaksanakan hari Sabtu jam 12 siang. Berangkat dari rumah duka, desa Sendangbiru, RT 03, RW 02...
Pengumuman itu di ulang-ulang sampai 3 kali. Mungkin maksudnya biar gak salah dengar, atau supaya orang 'ngeh' bahwa ada tetangga yang meninggal.

Seperti tetangga yang lain, kamipun ikut melayat ke rumah pak Karto. Selama perjalanan menuju rumah duka, terdengar khasak-khusuk dari beberapa orang tentang diri pak Karto. Katanya pak Karto itu seorang yang sok pinter, bisanya hanya memerintah, keras hati, temperamental kepada siapapun, egois dan amat kikir. Saya sebenarnya kurang mengenal secara pribadi. Hanya pernah melihat sosoknya, bahwa ia dulu seorang satpam dengan perawakan tinggi besar dan berwajah sangar.

Sesampainya di rumah duka, telah terlihat beberapa orang mulai berdatangan. Mereka membawa beras, gula, ataupun amlop. Para pelayat duduk bergerombol, dan masih saja terdengar kata-kata yang bernada kurang senang terhadap diri almarhum. Apalagi ada informasi bahwa siapapun dilarang mendekati jenazah yang akan dimandikan. Hanya beberapa orang dari rumah sakit saja yang boleh menangani penyucian jenazah. Penyakit pak Karto sangat parah, sehingga dari bekas air mandinya pak Karto bisa menularkan penyakitnya.....wah, takuuut....

Pak Karto yang sudah tidak bernafas, masih saja jadi pembicaraan yang negatif. Tapi ya mau bagaimana lagi? itu sudah menjadi sangsi sosial di masyarakat. Ah, paling-paling topik pembicaraan ini berlangsung hanya 3 hari saja. Setelah itu buuzzz...lenyap...
Tetapi inti dari peristiwa ini mengingatkan kita, bahwa orang yang berperilaku kurang baik, tidak di sukai orang. Seperti halnya pak karto yang suka marah-marah, keras kepala dan egois adalah sifat umum manusia. Tetapi bukan berarti tidak bisa di siasati, untuk menciptakan keadaan yang lebih baik.
Amarah memang tidak bisa di hilangkan, tetapi bisa di redakan....
Keras kepala tidak bisa di hindari, tetapi bisa dikurangi dengan keterbukaan, kesabaran dan komunikasi......
Egois bisa di kikis dengan cara selalu menunjukkan kemurahan hati kepadanya...
Pak Karto, semoga dosanya diampuni dan arwahnya di terima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar