Kamis, 29 April 2010

Di dekat rel kereta



Udara Yogya yang basah sejak pagi, tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi teman yang sedang sakit. Kami pergi naik 'Trans Jogja', bis umum dengan rute seputar Jogja dengan halte-halte tertentu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kami sangat menikmati perjalanan yang lumayan nyaman karena bis ini ber ac neh....

Setelah tiba di daerah Pingit, ada seseorang semacam kondektur memberi informasi, bahwa penumpang yang turun di daerah Pingit...dipersilakan turun.... Ini saatnya kami harus bersiap-siap turun. Tetapi hati kami agak risau, karena hujan deras mulai turun hingga mengaburkan pandangan. Untunglah kami berada di halte yang lumayan buat sekedar berteduh.....

Tak banyak yang bisa kami lakukan, kecuali menatap sekitar diiringi curah hujan yang nggak mau berhenti...Pikiranku kubiarkan melayang kesemua arah....kubebaskan segala yang terlintas di benak....ada yang menjengkelkan....ada yang menyenangkan....ada yang memalukan.....ada yang ingin ku ulang.....hi..hi..senyum sendiri...

Mataku tertuju pada seorang laki-laki dengan pakaian kumal, menggunakan sesobek plastik untuk menutupi tubuhnya dari curah hujan. Ia memakai sandal japit butut, menenteng hasil memulung dan ada sebungkus makanan di tangannya. Buru-buru ia masuk ke sebuah 'rumah'di dekat rel kereta api, yang berupa emperan kecil dengan atap seng dan dindingnya dari berbagai macam papan, sehingga terbaca tulisan seperti bekas dari kiriman paket....
Setelah bapak itu masuk ke rumahnya, ia di sambut oleh istri dan dua orang anaknya yang masih balita. Kuperhatikan mereka layaknya mengamati talk show Oprah Winfrey... sangat antusias pengin tahu begitulah....

Sang bapak menyerahkan bungkusan makanan kepada istinya :'Ayo mak, cepat di suapin anak kita'. Jawabnya :'Iya pak, diberi makanan apa sama Gusti Allah?'. Tanpa menoleh, bapaknya menjawab : 'Lihat sendiri mak...apapun memang harus di syukuri'.
Setelah bungkusan dibuka, apa isinya?..........Nasi putih kebul-kebul dengan lauk ayam goreng dan urap yang masih fresh.... Segera di suapinya anak-anak yang sejak tadi memandangi bungkusan itu.... Lahap sekali mereka makan.... Pantes aja, di hujan yang deras begini, makan nasi hangat dengan ayam goreng yang chrispy...
Anaknya bilang :'Mak, besok lauknya seperti ini lagi ya? enak..." Maknya menyahut :'Iya nak, makanya makan yang banyak ya, biar jadi daging...'.

Itulah potret kebahagiaan keluarga. Berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat, semuanya bisa menerima bagiannya, tidak ada konflik dan saling mengasihi satu sama lain disertai harapan yang membesarkan hati.
Kebahagiaan memang bukan di cari, tetapi di ciptakan oleh hati kita masing-masing...

Bahagiakah anda?


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar