Selasa, 06 April 2010

Cerita Nelayan


Sore yang sempurna. Seorang nelayan duduk di kursi kayu usangnya, menghirup kopi tubruk di temani singkong goreng kesukaannya. Ia memandang ke ujung cakrawala, mengamati sang mentari yang hampir tenggelam, diiringi deretan awan yang mengiringnya beranjak ke peraduan. Semburat warna jingga di langit, bunyi desiran angin pantai dan gemerisik bunyi daun kelapa, membuat suasana sore itu seperti di pinggiran suarga loka. Yang ada hanya ketenangan, keindahan, bebas tanpa beban....

Pak Nelayan melewati hari-harinya dengan rutinitas pada umumnya penduduk di sekitar pesisir. Pagi-pagi buta, ia bangun menyiapkan sampan dan peralatan menjala ikan, setelah itu mulailah perburuan ikan. Sekitar jam 7 pagi, ia mendaratkan perahunya di pantai. Ikan hasil tangkapannya ia jual ke pengepul di situ, sebagian kecil ia sisihkan untuk lauk pauk keluarganya.
Hasilnya tidak dapat di katakan banyak, tetapi cukup untuk makan sehari-hari. Baginya, keadaan ini sangat baik dan ia mensyukurinya. Bisa makan nasi 3x sehari adalah merupakan hal yang membahagiakan.

Ketika pak Nelayan sedang mengayam jaring untuk persiapan esok hari, datanglah seorang pengusaha kaya kepadanya. Setelah memperkenalkan diri dan basa basi seadanya, maka di mulailah percakapan keduanya.

Sang Pengusaha bertanya kepada pak Nelayan, " Pak, berapa jumlah penghasilan bapak untuk menghidupi keluarga?".
Jawabnya, " Lumayan pak, cukup buat makan sehari-hari".
Lalu sang Pengusaha menatap tajam kepada pak Nelayan, lalu katanya, " Ketahuilah pak Nelayan, saat ini sudah ada perahu yang amat canggih, di lengkapi dengan mesin otomatis. Apabila bapak berhasil menangkap ikan di laut, langsung ikan itu di proses oleh mesin, dan pada saat bapak mendarat, ikan-ikan tangkapan sudah di kemas dalam kaleng-kaleng yang siap di pasarkan. Kalau bapak mau, saya akan mendatangkannya esok hari".
Pak Nelayan manggut-manggut lalu bertanya, " Apa yang harus saya lakukan dan untuk apa?".
Langsung sang Pengusaha menjelaskan, " Bapak harus mencari ikan mulai jam 12 malam, karena ikan paling banyak didapatkan sekitar jam 2 pagi. Bapak juga harus memimpin beberapa anak buah karena tidak mungkin melakukan semuanya seorang diri. Setiap hari berpindah-pindah tempatnya menangkap ikan. Bapak mendarat setiap seminggu sekali. Kalau pekerjaan ini terus di tekuni, maka dalam waktu 3 tahun bapak pasti akan menjadi orang kaya.Bisa membeli kapal sendiri dan membangun rumah bagus. Banyak uang, bisa membeli apa saja, hidup senang bersama keluarga dan menikmati hari-hari dengan bebas, santai, enak deh pokoknya...".

Diam, itulah reaksi pak Nelayan mendengar penjelasan sang Pengusaha. Ia mendengarkan, berpikir dan akhirnya mengatakan, " Pak Pengusaha, saya menghargai tawaran bapak, tetapi bukankah untuk menjalaninya saya harus mengubah pola hidup, menata baru kehidupan saya, untuk mendapatkan kebebasan, ketenangan dan hidup santai...., padahal saya sudah memilikinya sekarang???. Saya terima apa yang ada sekarang ini dengan hati yang selalu bersyukur kepada Tuhan ".


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar