Rabu, 12 Mei 2010

Zaman edan



Beberapa waktu yang lalu, kita mengetahui bahwa ada benda dari luar angkasa yang jatuh di Jakarta. Meteorit itu jatuh di pemukiman warga, sehingga menghancurkan sejumlah rumah dan melukai beberapa orang. Itu saja masih dalam ukuran kecil, coba kalau lebih besar, atau dalam ukuran ton.... Wah, pasti amat dahsyat dampaknya bagi kita. Jadi ingat film '2012' yang amat sangat nggegirisi.......

Lalu kita ingat, bulan Mei 2006....Jogja di goncang gempa dengan kekuatan hebat. Sebagian wilayah Bantul, Jogja dan sekitarnya menjadi luluh lantak. Banyak sekali korban yang meninggal, yang terluka ataupun kehilangan harta benda.

Ada juga bencana alam yang tak kalah dahsyat, yaitu waktu Tsunami di Aceh.... banyak sekali korbannya. Mayat berceceran dimana-mana. Di reruntuhan bangunan, di sekitar pantai, di bekas perkampungan dan di jalan-jalan. Begitulah alam, kalau sudah 'marah' tak mengenal ampun....

Kehidupan di zaman seperti sekarang ini memang tidak mudah. Banyak godaan dan tawaran yang menggiurkan, tetapi kadang merusak iman. Coba saja budaya suap, korupsi, homoseks, lesbian dan dunia remang-remang yang banyak dijadikan trend. Banyak sekali hal yang tidak baik, sudah menjadi biasa. Kejujuran, pengurbanan, kesetiaan dan cinta kasih semakin langka kita temukan dalam diri orang-orang zaman sekarang. Sebaliknya egoisme, individualisme, materialisme, konsumerisme,...seolah sudah menjadi sebuah pola hidup atau 'aliran' baru di zaman modern ini. Maka tak heran, banyak orang menginginkan sesuatu yang instant, seperti cepat kaya, cepat pintar, cepat ngetop - meskipun dengan cara yang tidak benar.

Penulis ingin mengajak anda merenungkan sebuah penggalan ramalan, mengenai tanda-tanda zaman oleh Ronggowarsito......tentang zaman edan.

Tekane Zaman Edan

Ing Tanah Jawa iki bakal ana ramalan. Bakal teka Jaman Kalabendu, jaman edan. Jaman Kalabendu pinesthi teka, amarga saparipurnane Jaman Kalabendu bakal rawuh jaman kamulyan, jaman keadilan, jaman jumenenge nata kang diantu-antu, yaiku Sang Ratu Adil. Iki sing dadi tandhane Jaman Kalabendu.

Lindhu ping pitu sedina
Gawe susahing manungsa
Lemah bengkah....

.........

Manungsa pating galuruh....
Akeh sing nandhang lara
Pagebluk rupa-rupa
Mung sethithik sing mari
akeh-akehe padha mati...

.............

Jamane jaman edan, wong wadon nunggang jaran, wong lanang lungguh plengki. Ya ing jaman Kalabendu iki wong bener thenger-thenger, wong salah bungah-bungah, wong apik ditampik-tampik, wong bejat munggah pangkat. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul. Wong salah dianggep bener. Wong lugu keblenggu, wong mulya di kunjara....

Sing culika mulya, sing jujur kojur. Para laku dagang akeh sing keplanggrang, wong main akeh sing ndadi, linak lijo lingga lica, lali anak lali bojo lali tangga lali kanca, dhuwit lan kringet mung dadi wolak-waliking kertu. Kertu gedhe dibukak guyu pating cekakak, ning mulih main kantonge kempes, krungu bojo lan anak nangis pating jlerit ora dikrewes...........


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 11 Mei 2010

Bertemu teman lama



Ada perasaan ingin bertemu dengan teman-teman lama. Keinginan itu kami upayakan, dan akhirnya kamipun kesampaian juga bertemu satu sama lain.
Cerita masa lalu rasanya tak pernah habis, tak cukup 1 menit, 2 menit, 3 menit...ha..ha..seperti iklan pulsa saja.
Beberapa orang yang ingin kami temui, ternyata sudah tiada....
Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sakit, ada yang kecelakaan, ada yang depresi hingga bunuh diri, pokoknya akan sangat panjang kalau di ceritakan.
Jalan hidup manusia ternyata tidak ada yang sama persis, kalau mirip sih ya ada... Ternyata tidak ada seorangpun yang selalu lurus jalannya. Masing-masing dengan cara yang unik menapaki hari demi hari dalam kehidupannya. Baik peristiwanya, cara menyikapi, dan akibat yang ditimbulkannya.

Temanku yang dulu berbadan subur dan lincah, kini berubah menjadi langsing dan bersikap keibuan. Ada yang dulu tomboy dan urakan, kini menjadi seorang yang kalem dan aktif di kegiatan gereja. Atau yang dulu pendiam dan sederhana, kini berubah menjadi seorang yang banyak omong dan suka berdandan glamour. Ada juga yang dulu teman paling bego, sekarang menjadi kapten. Kalau yang langganan juara sih jelas....sekarang sedang mengambil program profesor di NL. Begitulah, waktu telah banyak merubah seseorang sesuai dengan proses yang dialaminya.

Kalau umumnya orang akan senang bertemu teman lama, ternyata tidak selamanya benar. Ada juga orang yang tidak ingin bertemu dengan teman-teman lamanya. Orang seperti itu mungkin mempunyai alasan yang sangat kuat untuk "bersembunyi". Hanya sebenarnya sikap itu tidak perlu diteruskan. Toh setiap orang mempunyai dua sisi dalam hidupnya. Terang dan gelap, suka dan duka, jatuh dan bangun, untung dan malang.... Hanya apabila orang sudah bisa memiliki rasa hidup yang sementara ( sebentar terang sebentar gelap, sebentar suka sebentar duka,....dst...maka tak ada alasan untuk "bersembunyi".
Ayolah kawan, kita tidak ingin membahas apa yang sudah kamu punya tetapi apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bersama-sama lagi....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 10 Mei 2010

Di sebuah Panti Jompo



Pada suatu kali, kami menginjungi sebuah panti jompo di pinggiran kota. Acara kunjungan sosial seperti ini kami lakukan untuk lebih memahami orang lain yang membutuhkan perhatian. Bukan bermaksud ingin menyombongkan diri, tetapi sungguh ingin berbagi sukacita dan sedikit oleh-oleh.

Mula-mula rombongan kami diterima oleh kepala Panti Jompo. Setelah memperkenalkan diri disertai ramah tamah seperlunya , kami dipersilakan langsung menyapa penghuni panti.
Dari suatu pintu masuk, kami disitu disambut oleh beberapa orang lansia ( lanjut usia ) dengan senyum ramahnya. Mereka kelihatan gembira menyambut kedatangan kami. Satu demi satu kami berjabat tangan, disambut dengan senyum dan tawa ceria... Betapa bahagianya kami di tempat itu...... Mendengar cerita-cerita, mendengar canda tawa dan saling menasehati satu sama lain...

Lalu kami membagi-bagi oleh-oleh berupa handuk, sabun mandi, biskuit dan susu, masing-masing satu paket. Kelihatan mereka sangat bersemangat menerimanya. Mungkin bagi orang lain, oleh-oleh itu tak seberapa nilainya. Tetapi di tangan penghuni panti jompo ini, seperti kesukaan seorang yang mendapatkan hadiah dari kekasihnya...
Didekapnya bingkisan itu, sambil bibirnya tak lepas mengulum senyum manisnya.

Hanya ada satu orang yang kelihatan apatis. Tidak perduli dengan keadaan sekelilingnya, seolah sepi. Ia hanya duduk di dekat jendela kamarnya, tanpa ekspresi. Dialah papa Robby..... Seorang yang konon mempunyai 5 anak, tetapi semuanya tidak ada yang memperdulikannya. Bahkan menantunya. Sungguh kasihan....

Dulu, semasa ia masih muda........ia terlalu sibuk untuk mencari nafkah demi keluarganya, sehingga hampir tak ada waktu untuk bercengkerama dengan keluarganya. Tidak punya cukup waktu untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya kepada istri dan anak-anaknya. Hanya uang, uang saja yang ia pikirkan untuk mencukupi segala kebutuhan keluarganya. Kini, setelah istinya meninggal dan ia menjadi seorang yang renta, tak ada kasih sayang yang diberikan dari anak-anaknya. Mereka mempunyai kesibukan masing-masing, dan hanya uang saja yang bisa mereka kirimkan sebagai wujud rasa tanggung jawab kepada orang tuanya.

Papa Robby menyesal, dulu tidak dekat dengan anak-anaknya. Ia beranggapan, asal diberi uang yang cukup berarti sudah selesai tugasnya sebagai orang tua. Ia tidak sadar bahwa cinta, perhatian dan kasih sayang tak pernah bisa dibeli dengan uang.
Nasi telah menjadi bubur, katanya. Kini ia hanya merenungi nasibnya.
Uang kiriman yang ia terima sekarang, tidak banyak berarti. Ia sudah tidak mempunyai keinginan apa-apa, selain berkumpul dengan anak dan cucu-cucunya. Suatu hal yang amat sulit terwujud, karena semua anak-anaknya beranggapan bahwa papanya cuma merepotkan saja......makanya dikirimkanlah papa Robby ke panti jompo.

Sungguh suatu kisah yang memprihatinkan, bukankah kita harus menghormati ayah ibu kita seumur hidup dalam kedadaan apapun?....Kami berharap suatu saat, ada anaknya yang terketuk hatinya untuk menjemput papa Robby untuk berkumpul dengan keluarganya....sebelum terlambat.....Semoga.

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 09 Mei 2010

Damai


Ketika ditanya, apakah anda merasakan damai? Kalau jawabnya ya, syukurlah. Kalau tidak, perlu di tanya lebih lanjut, kenapa?...
Kata damai ternyata memiliki arti yang sangat luas. Damai menurut siapa?

Kalau ada dua orang yang berkelahi, kemudian ada orang yang melerai. Setelah melalui suatu negosiasi......akhirnya di sepakati kata damai. Tetapi belum tentu damai ini sungguh-sungguh di rasakan oleh kedua belah pihak. Mungkin mereka masih bersungut-sungut, masih ada rasa yang mengganjal, dst...
Seperti biasa dalam suatu keluarga, kalau kakak dan adiknya ribut, lalu orang tua menengahi. Keduanya telah di damaikan, tetapi tetap saja masih ada rasa jengkel...rasa tidak terima dan semacamnya.....
Juga ketika ada dua negara berselisih, kemudian negara adikuasa mengupayakan perdamaian. Memang kadang terjadi perdamaian, tetapi biasanya ada rasa penindasan di dalamnya.

Mungkin, begitulah damai di dunia.... Damai yang tidak sempurna. Karena masih ada kata "tetapi" atau "asalkan" yang mensyaratkan kondisi tertentu. Banyak manusia yang mengatakan ingin hidup damai, tetapi kadang ia sendiri justru tidak menunjukkan sikap perdamaian. Seperti yang sering kita saksikan di Papua, yang sering menyatakan perang antar sukunya. Mereka membawa senjata seperti panah, tombak dan pedang. Bagi mereka, nyawa di balas nyawa. Jumlah korban yang jatuh harus sama. Kalau pihak lawan telah menewaskan 5 orangnya, maka merekapun harus membunuh 5 orang lawan. Ngeri...

Tentu damai di dunia lain dengan damai dari Tuhan sendiri. Yaitu merasakan keyakinan bahwa Tuhan hadir di setiap peristiwa dalam kehidupan kita. Kedengarannya mudah, tetapi sulit untuk melakukannya. Alasannya, kita ini manusia daging, yang merasa sakit apabila di cubit, merasa marah apabila ada yang menusuk rasa, dst....
Setiap kita menginginkan....damai di bumi seperti di surga..., maka mulailah damai dengan diri sendiri....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Kamis, 06 Mei 2010

Orang aneh



Kalau tidak salah, waktu itu tanggal 25 Mei tahun brapa?. Temanku Elis, mengadakan acara ulang tahun. Yang di undang cukup banyak, dari tetangga lingkungan, dari teman gereja, dan teman kerja kantornya.

Seperti biasa, acara di mulai dengan ibadat syukur. Kami semua mengikutinya dengan rasa suka cita. Terlebih ketika sekelompok muda-mudi menyanyikan lagu baru yang sangat bagus. Maklum, hampir semua pesertanya berasal dari Flores. Rumah yang tidak seberapa besar, terasa kaca-kacanya gemeretak,..karena suara yang benar-benar lepas...
Akupun terhanyut dengan suasana, menyanyi dengan tepuk tangan dan tertawa senang.
Terpujilah Tuhan di tempat yang Maha Tinggi...

Lalu setelah prosesi ibadat syukur selesai, tibalah saat yang di nanti....makan prasmanan.....
Seperti biasa kami mempersilakan yang tua lebih dahulu...( emangnya kita masih muda..hik..hik..). Setelah hampir semuanya sudah antri piring, kamipun mengekor antrian di belakang. Teman-teman kami termasuk yang suka iseng, mana garpu di masukkan di saku teman, mana yang buahnya di masukkan tas...pokoknya ada aja.

Ketika tiba giliranku mau menyendok nasi, tiba-tiba mukaku di tampar oleh seorang cewek yang gendut dan hitam...plak !!! ...hii...aku kaget setengah mati.
Untung piring yang kupegang tidak jatuh. Wah...bener-bener mau marraah.... Siapa dia itu?? Gak kenal kok berlaku kurang ajar....
Aku pelototin dia, eh malah dia teriak-teriak " Aku benci kamu, orang jelek kayak gitu kok gaya banget, pergi kamu....pergiii..."
Aku yang nggak tahu masalahnya dan melihat gelagat orang kurang waras, akhirnya menjauh. Diapun dibawa menjauh dariku oleh orang-orang disitu.
Tetapi masih dalam ruangan yang sama, dia selalu mengincarku dan berusaha mendekatiku. Wah...bener-bener mimpi buruk melihat sorot matanya....
Bathinku menyumpah, dasar gila....anak setan. Lho, sepertinya dia tahu bathinku...di ubernya aku sampai ke dapur. Huh..huh..lakon apa ini judulnya? Suminten edan kale ye...he..he..

Elis yang sejak dari awal kejadian selalu menghiburku untuk tidak menggubrisnya, mencari informasi mengapa wanita itu berlaku demikian. Akhirnya di ketahui bahwa wanita itu memang kurang waras....Dia sering di cemooh oleh tetangganya...bahwa wajahnya jelek, tidak secantik anaknya, si Monica.
Dia beranggapan aku adalah Monica, yang dibanggakan mamanya dan sangat menyinggung perasaannya. Dia dendam sama Monica dan ingin menyakitinya, biar tahu rasa....
Suminten, mungkin kamu nggak menyadari apa yang kamu lakukan. Tapi sumpah....kamu amat mengerikan. Siapakah yang merasuki ragamu? mungkin leak, rangda ( istrinya leak ) atau gerandong ??.....

Acara ulang tahun yang tadinya meriah dan menyenangkan, dalam sekejap berubah menjadi kacau. Banyak orang terganggu dengan insiden tadi. Herannya, tidak ada yang membawa si pengacau keluar ruangan. Kata orang, tenaganya sangat kuat sehingga pada kuwalahan menahannya....
Sudah tidak ada lagi padaku nafsu makan, apalagi canda tawa, kecuali satu keinginanku....kabur dari tempat itu secepatnya !!!.

Suwo ora jamu mas, jamu godhong beluntas. Suwe ora ketemu, ketemu pisan karo wong ra waras....

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Rabu, 05 Mei 2010

Fortune Teller



Beberapa bulan yang lalu ketika kami sedang berada di sebuah cafe di bilangan Cik Di Tiro, kami bertemu dengan seorang ibu yang imut. Setelah berjabat tangan dan memperkenalkan diri, baru kutahu tentangnya. Ibu Rossy ini adalah teman lama adikku, yang dulu pernah se kantor. Dan dia adalah teman baik adik iparku. Oh...
Dari cerita ngalor-ngidul, ibu Rossy mengeluarkan setumpuk kartu...kuamati kartu apa?...kartu tarot !!

Siapa yang mau di ramal? hah...osraaam... Wah, bakal kebuka nih rahasia.....
Adik iparku di suruh membuka salah satu kartu yang di jembreng di atas meja. Satu kartu diambil dan diserahkan ke ibu Rossy. Seketika dibuka, dia tersenyum sambil berkata :" Hati-hati lo bu, ada wanita lain yang mengincar suami ibu sampai akhir Desember tahun ini...". Herannya, adik iparku tidak kaget sama sekali. Dia cuma menjawab: " O, gitu ya bu. Trus doanya apa, supaya tidak terseret bujuk rayunya? ".
Katanya :"Silakan ibu ambil lagi dua kartu, lalu buka satu persatu". Setelah dilakukan seperti perintahnya, maka ia melanjutkan " Doa yang pertama yang harus dipanjatkan adalah kepada Bapa ( karena gambar kartunya laki-laki ), baru kemudian kepada Bunda Maria ( gambar kartunya perempuan )". Cuma itu.....Ooo.....

Lalu aku juga di suruh ambil satu kartu. Kuambil sekenanya lalu kuserahkan padanya.
Dia bilang : " Ibu adalah seorang yang religius....( aminnn.. dalam hati tersenyum, masak cih?), Tuhan berkenan memberikan berkatNya melalui tangan anda. Hanya perlu rasa pe de yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan".

Itulah perkataan seorang peramal atau istilah kerennya 'Fortune Teller', yang konon katanya bisa membaca segala sesuatu yang akan terjadi di depan kita. Se umur-umur baru kali ini aku berjumpa dengan seorang peramal, dan di ramal lagi !!

Aku bersikap biasa-biasa saja menanggapi semua perkataannya. Karena bagiku, hal itu adalah suatu kewajaran yang memang tidak perlu dianggap sebagai membuka tabir rahasia. Apanya yang rahasia?

Kalau adik iparku di bilang begitu, ya wajarlah memang harus berhati-hati. Punya suami masih muda, ( agak ) ganteng, punya jabatan, banyak duit ....pasti gampang digoda dan tergoda WIL...hah..hati-hati lo para ibu....
Doa yang dianjurkan juga biasa, Bapa kami lalu Salam Maria....
Sedangkan aku, ya biasa....Orang bekerja kan dengan tangan...untuk mendapatkan rejeki. Rasa pe de jelas perlulah.....itu kan nasehat standard banget...
Jadi ingat kelakuan anak-anak di "Laskar Pelangi" ketika menghadap Tuk Bayan Tulah untuk mencari jalan pintas agar lulus ujian. Yang lalu di beri secarik kertas dengan tulisan " Kalau mau lulus, ya harus belajar....".

Seorang Fortune Teller mungkin berguna bagi sebagian orang. Bagiku, biasa aja. Dia juga seorang manusia yang makan nasi seperti kita, kecuali makan kemenyan..ha..ha.. Dan perkataannya juga tak lebih dari nasehat seorang kakak kepada adiknya. Mungkin aku akan merasa sangat rugi seandainya harus membayar sejumlah uang kepadanya. Untungnya......gratiss......jadi nothing to lose lah...

klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Selasa, 04 Mei 2010

Jawaban doa


Doa memang tidak diragukan manfaatnya. Dengan berdoa hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih dan semangat kembali menyala. Doa bagaikan charger yang menjadikan sinyal redup menjadi 'on' lagi. Banyak sekali pendapat-pendapat mengenai manfaat doa, semuanya baik dan benar bahwa kita sangat membutuhkannya. Tetapi apakah demikian yang sebenarnya terjadi??

Ketika aku berdoa mohon kesehatan, aku di beri sakit. Ketika aku berdoa mohon rejeki, aku di beri kebangkrutan. Ketika aku mohon damai sejahtera, aku di beri kekacauan. Ketika aku ingin menjadi orang yang lebih baik, aku jatuh ke dalam dosa yang sama. Ketika aku ingin mendapatkan ketenangan, aku di hantam badai kehidupan. Dimanakah Engkau Tuhan?...

Rasanya, aku sudah berusaha melayaniMu. Aku sudah berusaha menyertakan Engkau dalam setiap pergumulanku. Aku sudah berusaha berlaku baik kepada siapapun... Kupelajari juga tentang kebijaksanaan, tentang hikmat, atau apapun yang baik...
Tetapi apa? hanya kekecewaan yang aku dapatkan, seolah Tuhan tidak menghiraukan kesesakanku.

Aku sepertinya berjuang sendiri menghadapi permasalahan hidup, karena Tuhan yang kuandalkan tidak juga menolongku. Aku meluapkan kegetiran hati dengan menyanyikan lagu ratapan. Tuhan, aku ingin Engkau hadir untukku, jangan palingkan wajaMu daripadaku....Hu..hu..

Ketika aku akan keluar rumah, kulihat ada sepasang langkah telapak kaki di hadapanku. Kuikuti terus langkah-langkah telapak kaki itu....menuju bibir pantai. Ya, ya, aku ingat bahwa semalam aku lemas dan rebah ketika aku sedang duduk menikmati udara pantai.
Dan langkah telapak kaki siapakah itu??

Didalam mimpiku, Tuhan menjelaskan bahwa langkah telapak kaki itu adalah langkah telapak kakiNya. Dialah yang menggendongku ketika aku pingsan. Ia sangat peduli padaku, bahwa segala kesukaran yang kualami hanyalah cara Tuhan mendidikku, agar aku menjadi kuat, sabar dan bijak.
....karena dinasehati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea ( Matius 2:22 ). Dari ayat diatas, akupun yakin bahwa Tuhan menuntun milikNya bisa melalui sebuah mimpi.

Tuhan, Engkau tidak pernah menjanjikan kenyamanan dalam hidup orang percaya, tetapi Engkau akan senantiasa menyertai orang yang percaya kepadaMu.
Ampunilah aku ya Tuhan, karena aku kadang kurang percaya....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Senin, 03 Mei 2010

Nang-Ning-Nung



Selain Sendangsono, banyak orang juga telah mengetahui tempat peziarahan Sendang Jatiningsih. Letaknya di daerah Godean, Jogja. Tempatnya tidak terlalu luas, tetapi cukup teduh karena banyak pohon, dan kontur tanahnya tidak rata. Disitu ada semacam sumber mata air kecil dengan beberapa pancuran di sekitarnya. Kami bisa membasuh muka, mencuci tangan dan kaki, serta meminum airnya.... wqq..wqq..layak untuk di minum gak ya??....allahualam....

Di dekat tempat kami berhenti, ada tulisan Nang-Ning-Nung. Membaca tulisan itu, langsung aku ingat pada pakde Sumarno swargi. Pernah suatu kali kami di nasehati bahwa orang hidup itu harus selalu 'Nang-Ning-Nung'....kayak sebuah guyonan ya kedengarannya, tetapi itu betul, betul dan betul maknanya.

Nang : Orang itu harus selalu tenang dalam segala sesuatu. Jangan cepat kaget, jangan cepat terperangah, jangan cepat panik. Sabar, kalau senang ya jangan keterlaluan, kalau sedih ya jangan banget-banget...

Ning : Kalau selalu hidup dalam ketenangan, maka hatimu akan bening. Bening dalam melihat, merasakan dan menanggapi segala sesuatu. Hati yang bening, pasti tidak mau menyakiti, apalagi merugikan orang lain. Selalu dan selalu positive thinking...

Nung : Apabila sudah dibiasakan untuk bersikap tenang dan berhati bening, maka pasti akan melihat arah ( dunung ) yang baik. Tidak dipengaruhi oleh emosi semata, yang kadangkala tidak bagus endingnya.

Kalau diamati, orang-orang zaman dahoeloe lebih panjang usianya di bandingkan orang-orang zaman sekarang. Mungkin karena makanannya, mungkin karena pola pikirnya, mungkin karena alamnya, mungkin juga karena jatahnya..ha..ha..gak tahulah, itu kan misteri ya....
Tetapi rasanya nasehat pakde itu masih up to date sampai sekarang... menurutku lo... Hanya untuk menjalaninya susah banget, karena kita cenderung gak sabaran, kalau senang inginnya teriak setinggi langit, kalau sedih sampai menghabiskan maras....

Nang-Ning-Nung-Gung mbah Bayan.....jenang jagung ora doyan....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Minggu, 02 Mei 2010

Pak Karto



Pada pagi hari sekitar jam 5.30, terdengar pengumuman dari sebuah laudspeaker di desaku. Telah meninggal dunia dengan tenang Pak Karto, pada hari Jumat jam 2 pagi, dalam usia 65 tahun. Pemakaman akan dilaksanakan hari Sabtu jam 12 siang. Berangkat dari rumah duka, desa Sendangbiru, RT 03, RW 02...
Pengumuman itu di ulang-ulang sampai 3 kali. Mungkin maksudnya biar gak salah dengar, atau supaya orang 'ngeh' bahwa ada tetangga yang meninggal.

Seperti tetangga yang lain, kamipun ikut melayat ke rumah pak Karto. Selama perjalanan menuju rumah duka, terdengar khasak-khusuk dari beberapa orang tentang diri pak Karto. Katanya pak Karto itu seorang yang sok pinter, bisanya hanya memerintah, keras hati, temperamental kepada siapapun, egois dan amat kikir. Saya sebenarnya kurang mengenal secara pribadi. Hanya pernah melihat sosoknya, bahwa ia dulu seorang satpam dengan perawakan tinggi besar dan berwajah sangar.

Sesampainya di rumah duka, telah terlihat beberapa orang mulai berdatangan. Mereka membawa beras, gula, ataupun amlop. Para pelayat duduk bergerombol, dan masih saja terdengar kata-kata yang bernada kurang senang terhadap diri almarhum. Apalagi ada informasi bahwa siapapun dilarang mendekati jenazah yang akan dimandikan. Hanya beberapa orang dari rumah sakit saja yang boleh menangani penyucian jenazah. Penyakit pak Karto sangat parah, sehingga dari bekas air mandinya pak Karto bisa menularkan penyakitnya.....wah, takuuut....

Pak Karto yang sudah tidak bernafas, masih saja jadi pembicaraan yang negatif. Tapi ya mau bagaimana lagi? itu sudah menjadi sangsi sosial di masyarakat. Ah, paling-paling topik pembicaraan ini berlangsung hanya 3 hari saja. Setelah itu buuzzz...lenyap...
Tetapi inti dari peristiwa ini mengingatkan kita, bahwa orang yang berperilaku kurang baik, tidak di sukai orang. Seperti halnya pak karto yang suka marah-marah, keras kepala dan egois adalah sifat umum manusia. Tetapi bukan berarti tidak bisa di siasati, untuk menciptakan keadaan yang lebih baik.
Amarah memang tidak bisa di hilangkan, tetapi bisa di redakan....
Keras kepala tidak bisa di hindari, tetapi bisa dikurangi dengan keterbukaan, kesabaran dan komunikasi......
Egois bisa di kikis dengan cara selalu menunjukkan kemurahan hati kepadanya...
Pak Karto, semoga dosanya diampuni dan arwahnya di terima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama....


klik>> http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=anjarbinaryani

Sabtu, 01 Mei 2010

Hidup ini indah


Seringkali kita mendengar ungkapan diatas, bahwa hidup ini indah. Tetapi seringkali kita tidak merasakan, dimana letak persisnya keindahan itu...
Mungkin orang akan berpikir, hidupku indah kalau aku memiliki keluarga yang sakinah... hidupku akan indah kalau aku memiliki kepribadian ( rumah pribadi, mobil pribadi, perusahaan pribadi..hm..hm ).
Kalau demikian, berarti...mendapatkan hidup yang indah itu susah ya....,kan banyak diantara kita tidak memiliki keluarga yang sakinah, pun tidak memiliki kepribadian....
Ya, di katakan susah memang susah, tetapi dikatakan mudah ya bisa jadi mudah. Walah....kok jadi rumit ya...he..he...

Kalau kita mau mendengar nasehat yang bijak, tentu akan menenteramkan hati. Nasehat bisa kita dapatkan dengan membaca, mendengar, melihat ataupun perenungan pribadi...
Tetapi dasar sifat manusia kita adalah tamak dan liar, sehingga suara bakti/ hati menjadi samar-samar dan bahkan gak jelas sama sekali... antara ada dan tiada...

Orang yang memiliki banyak harta, cenderung pelit dan amat sangat sulit untuk berbagi hartanya . Orang yang punya kekuasaan atau jabatan, cenderung sombong....enggak tahu malu bahkan rakus dalam segala hal. Memang benar kata orang : " Dunia dan isinya amat cukup untuk menghidupi semua makhluknya, tetapi tidak cukup untuk memuaskan ketamakan satu orang manusia saja.."
Padahal setiap hari kita selalu berdoa " Berilah kami rejeki pada hari ini...". Artinya kita meminta rejeki untuk satu hari saja, bukan untuk sebulan atau tiga bulan ke depan.... Tetapi alangkah sulitnya mengucapkan terima kasih dan syukur kepada sang empunya rejeki. Kadang ngucapin sih, tapi kok cuma segini??...ha..ha.. ya itu yang dikatakan gak ikhlas menerimanya......

Ada satu ungkapan yang selalu kuingat : "Hidup ini indah, dan keindahan itu akan bertambah apabila kita selalu berbagi. Keindahan hidup itu seperti kupu-kupu yang terbang kala dikejar. Berdiam dirilah, tenanglah...maka ia akan menghampirimu".

Kalau kamu mengatakan hidupmu indah...ya memang benar indah, tetapi kalau kamu mengatakan hidupmu tidak indah.....ya mungkin memang tidak indah.
Tergantung pikiranmu, percaya yang mana?


klik>> http://www.websitepemula.com/?id=anjarbinaryani